Tahukah
kamu ada banyak sekali alat eletronik yang menggunakan penerapan prinsip
elektromagnetik dalam kehidupan manusia. Apa saja alat elektronik tersebut? Sebelum
kita mnegtahui jenis dari alat-alat yang menggunakan penerapan dari
eletromagnetik kita harus terlebih dahulu mengenal apa itu magnet,
eletromagnet, dan elektromagnetik.
Semua
orang tentu mengenal magnet. Magnet merupakan benda yang mampu menarik benda
lain di sekitarnya yang mempunyai sifat khusus. Elektromagnet merupakan medan
magnet yang diciptakan dari hasil lilitan kawat pada logam baja atau besi yang
dilairi arus listrik. Sedangkan elekromagnetik merupakan perubahan sifat benda
(logam baja atau besi) menjadi medan magnet yang terdapat dikumparan dengan
muatan listrik.
Alat
elektronik yang menggunakan prinsip eletromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
yaitu seperti generator listrik, alat ukur listrik, motor listrik, bel listrik,
penguat suara (speaker), kompas,
kaset. Alat-alat yang menggunakan prinsip elekromagnetik pada dasarnya dibuat
untuk mempermudah pekerjaan manusia. Nah,
pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas tentang alat ukur listrik,
bel listrik, kompas, dan kaset. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
1.Alat Ukur Listrik
Karena
elektromagnetik peka terhadap arus listrik, maka elektromagnetik dapat
digunakan untuk mendeteksi arus listrik. Alat untuk mendeteksi san mengukur
arus listrik disebut galvanometer. Galvanometer terbuat dari kumparan yang
dihubungkan dengan rangkaian listrik yang hendak diukur arusnya. Kumparan
tersebut dapat berputar bebas pada tumpuannya, dan diletakkan di daerah medan
magnet oleg magnet permanen.
Jika arus listrik pada kumparan, maka gaya magnetik menyebabkan kumparan berputar. Kumparan tersebut tidak dapat terus perputar karena ditahan pegas. Saat kumparan berputar, jarum penunjuk yang diletakkan pada kumparan tersebut ikut berputar, dan menunjukkan angka tertentu. Karena kumparan akan berputar pada arah yang berlawanan jika arus di balik, maka galvanometer akan dapat digunakan untuk mengukur besar serta menunjukkan arah arus listrik dalam rangkaian.
2. Bel Listrik
Bel
listrik merupakan salah satu alat yang yang memanfaatkan elektromagnet. Bel
listrik yang sederhana menggunakan inti besi yang dapat bergerak bebas. Jika
tomobol bel ditekan, maka rangkaian listrik menjadi tertutup dan arus mengalir
melalui selenoida. Arus tersebut menyebabkan selenoida mengerjakan gaya magnet.
Gaya magnet ini menarik inti besi ke dalam selenoida, sehingga inti besi
tersebut memukul bel.
3. Kompas
Kompas adalah alat navigasi untuk
mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan
dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah
tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang
ditunjukkan adalah utara, selatan, timur, dan barat.
Apabila digunkan bersama-sama dengan
jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini
membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih
aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Alat apapun yang memiliki batang atau
jarum magnetik yang bebas bergerak menuju arah utara magnetis dan magnetosfer
sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang
dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur
rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas
digunkan untuk menentukan utara sejati.
Lokasi magnet di Kutib Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat laut.
Berikut ini adalah arah mata angin
yang dapat ditentukan kompas.
- Utara (disingkat U atau N)
- Barat (disingkat B atau W)
- Timur (disingkat T atau E)
- Selatan (disingkat S)
- Barat laut (antara barat dan utara,
disingkat NW)
- Timur laut (antara timur dan utara,
disingkat NE)
- Barat daya (antara barat dan selatan,
disingkat SW)
- Tenggara (antara timur dan selatan,
disingkat SE)
4. Kaset
Compact
Cassette, yang biasa
disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpanan data yang umumnya
berupa lagu. Berasal dari bahasa Prancis, yakni cassete yang berarti “kotak kecil”. Kaset berupa pita magnetik yang
mampu merekam data dengan format suara. Dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset
merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri
musik.
Kaset terdiri dari kumparan-kumparan
kecil. Kumparan-kumparan dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus
plastik berbentuk kotak kecil persegi pajang. Di dalamnya terdapat sepasang
roda putaran untuk pita magnet. Pita ini akan berputar dan menggulung ketika
kaset dimainkan atau merekam. Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang
lainnya bergerak ke arah yang lain. Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau
merekam di kedua sisinya. Contohnya side A dan Side B.
Kaset pertama kali diperkenalkan oleh
Phillips pada tahun 1963 di Eropa dan tahun 1954 di Amerika Serikat , dengan nama Compact Cassette. Kemudian kaset semakin populer di industri musik
selama tahun 1970-an dan perlahan-lahan menggeser piringan hitam. Produksi
besar diawali pada tahun 1964 di Hanover, Jerman. Pada awalnya, kualitas suara
pada kaset ini tidak terlalu bagus untuk musik. Bahkan beberapa model awal
tidak memiliki rancangan mesin yang baik. Pada tahun 1971, The Advant Corpuration memperkenalkan model terbarunya, Model 201,
yang menggabungkan Dolby tipe B pengurang gannguan (nosie) dengan pita kromoium
dioksida. Oleh karena itulah kaset mulai dapat digunakan dalam industri musik
secara serius, dan dimulailah era kaset berkerapatan tinggi.
Selama tahun 1980-an, popularitas kaset tumbuh semakin pesat karena hadirnya rekorder poket portabel pemutarnya seperti Sony’s Walkman. Seperti radio yang menyediakan musik pada 1960-an, pemutar CD portabel pada 1990-an, dan MP3 player pada 2000-an, kaset memegang peran besar dalam dunia musik pada 1980-an dan 1990-an, bahkan di era sekarang (setelah 2000-an), kaset masih menjadi salah satu media musik.
Materi/bahan magnet original pada
kaset adalah gamma ferik oksida (Fe2O3). Pada 1970,
perusahaan 3M telah mengembangkan kobalt yang dikombinasikan dengan lapisan
ganda untuk meningkatkan level output pita kaset secara keseluruhan. Produk ini
dipasarkan dengan label output pita kaset secara keseluruhan. Produk ini
dipasarkan dengan label “High Energy” di bawah brand Scoth. Di saat yang sama,
BASF memperkenalkan kromium dioksida (CrO2) yang
pelapisannya menggunkan magnetiit (Fe3O4). Pada tahun
1974, TDK memperkenalkan avylin terbukti sangat sukses.
Pada tahun 1979, akhirnya 3M
memperkenalkan partikel metal murni yang dinamakan metafine. Sedangkan kaset-kaset yang biasa dijual terdiri dari
ferik oksida dan kobalt yang dicampur dan diproses, karena sangat jarang ada
kaset yang dijual menggunakan CrO2 murni sebagai
lapisannya.
Itu
tadi sedikit penjelasan tentang Penerapan Elektromagnetik
dalam Kehidupan Manusia. Semoga dapat bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa
pada artikel selanjutnya. Terimakasih.
Sumber
: O, Rahmat.2009. Magnet & Manfaatnya
Bagi Manusia. Bandung : Penerbit PT. Puri Delco.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan