Dioda
merupakan komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda
terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dioda junction. Struktur
dari dioda ini,sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor
tipe P dan semikonduktor tepi N. Untuk lebih jelasnya tentang pengertian dioda,
silahkan baca : Pengertian Dioda, Fungsi, dan Karakterisasi Dioda.
A. JENIS DIODA
Dioda
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu dioda penyearah, dioda zener, dioda led, dioda
leser, dioda varactor, dioda tunnel, dioda schottky. Adapun penjelesannya
adalah sebagai berikut :
1. Dioda Penyearah
Jika
arus listrik yang lewat searah dengan arah dioda yaitu potensial tinggi ke
potensial rendah, dan tegangan tegangan bernilai lebih besar dari tegangan
minimum dioda, arus akan dilewatkan. Namun jika dioda dipasang berkebalikan
dengan arah arus listrik, dioda berfungsi untuk menghambat arus listrik yang
lewat. Kapasitas dioda memiliki batas, sehingga jika tegangan disambungan n
jauh lebih besar daripada tegangan di sambungan p puluhan atau ratusan volt,
keungkinan dioda akan breakdown
karena tidak mampu menahan aliran arus listrik.
Dioda
penyearah antara lain digunakan untuk menyearahkan arus listrik bolak-balik
pada transformator, dan mencegah arus berbalik arah dalam ranngkaian
elektronika.
2. Dioda Bridge (Bridge Diode)
Dioda
jenis ini pada dasarnya merupaka dioda yang terdiri dari 4 dioda penyearah yang
umumnya digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam rangkaian pencatu
daya. Apabila kita menggunakan dioda bridge ini, kita tidak perlu lagi
merangkain 4 buah dioda penyearah mnjadi
rangkaian penyearah tegangan AC ke tegangan DC karena pada dioda ini telah
dikemas oleh produsen menjadi 1 komponen saja. Dioda bridge mempunyai 4 kaki
terminal yaitu 2 kaki terminal input sebagai tegangan/arus bolak-balik (AC) dan
2 kaki terminal sebagai outpun positif (+) dan output negatif (-).
3. Dioda Zener (Zener Diode)
Pada
prinsipnya dioda zener sama seperti dioda biasa. Namun jika pada dioda biasa breakdown terjadi pada saat tegangan mencapai ratusan volt, pada dioda zener
breakdown dapat terjadi pada saat tegangan mencapai puluhan atau bahkan
satuan volt. Jika dioda biasa bekerja pada bias maju, dioda zener bekerja pada
bias mundur.
4. Dioda LED (Light Emitting Diode)
LED
digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi cahaya jika dikenai
tegangan maju (fodward bias). Pada
saat ini, LED tersedia dalam beberapa warna cahaya, seperti merah, kuning dan
hijau, tetapi untuk LED warna biru jarang ditemukan. Pada dasarnya, semua warna
bisa dihasilkan, tetapi harga LED menjadi mahal dan tidak efisien.
5. Dioda Laser (Laser Diode)
Laser
dioda adalah sebuah bahan semikonduktor yang radiasinya bersifat koheren
(gelombang dengan frekuensi dan amplitudo yang sama dengan beda fase yang
tetap) pada daerah panjang gelombang cahaya tampak dan inframerah. Karena bahan
dasar ini adalah dioda maka bentuk fisiknya dapat diminimalkan, tidak seperti
bentuk laser yang lain. Laser dioda pada umumnya digunakan pada aplikasi jaringan
serat optik, optik Compact Disc (CD/DVD),
dan mouse komputer.
6. Dioda Varactor (Varactor Diode)
Dioda varaktor atau sering disebut
juga dengan dioda vericap merupakan jenis dioda yang memiliki sifat kapasitas
yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dioda varactor ini
biasanya digunakan pada frekuensi seperti isolator, TV Turner. Simbol pada
dioda varactor ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya ditambah
sebuah kapasitor.
7. Dioda Schottky (Schottky Diode)
Dioda schottky adalah jenis dioda
dengan tegangan maju yang lebih rendah dari dioda penyearah pada umumnya. Dioda Schottky pada arus rendah,
tegangan jatuh bisa sekitar diantara 0,15V sampai 0,4V. Tegangan ini lebih
rendah dari dioda penyearah yang terbuat dari silikon yang memerlukan 0,6V.
Dioda jenis ini sering digunakan pada aplikasi recritifer (penyearah), clamping
dan juga aplikasi RF.
8. Dioda Tunnel (Tunnel Diode)
Dioda tunnel merupakan jenis dioda
yang bisa beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dan juga mampu berfungsi
dengan baik pada gelombang mikro. Dioda tunnel biasanya dipakai di dalam
rangkaian pendeteksi frekeunsi dan konverter
B. CARA MENGUKUR DIODA
Dioda
sebelum dipakai sebaiknya dilakukan pengukuran dahulu, apakah masih baik, atau
sudah rusak. Cara mengukurnya yaitu dengan menggunakan multimeter digital
ataupun juga bisa menggunakan multimeter analog.
1. Cara Mengukur Dioda Menggunakan Multimeter Analog
Berikut
ini merupakan cara mengukur dioda menggunakan multimeter analog:
a.
Atur
sakelar pada pengaturan tahanan listrik atau skala ohm
b.
Putar
sakelar pada skala 1x atau 100x
c.
Pastikan
jarum meter sudah pada posisi nol (0). Jika belum, putar Zero Adjusment
sehingga jarum meter pada posisi nol (0).
d.
Hubungkan
kabel positif multimeter ke pin kutub positif dioda (bagian anoda) dan kabel
negatif multimeter ke pin kutub negatif dioda (bagian katoda). Jika jarum meter
tidak bergerak, dioda dalam kondisi baik. Namun jika jarum meter bergerak,
dioda dalam kondisi tidak baik atau rusak.
e.
Pengecekan
kondisi dioda zener, fotodioda, atau LED juga seperti mengecek dioda biasa.
f.
Selain
menggunakan ohmmeter, pengecekan kondisi dioda juga dapat dilakukan dengan
menggunakan rangkaian elektronika sederhana.
Gambar Cara Mengukur
Dioda Menggunakan Multimeter Analog
2. Cara Mengukur Dioda Meggunakan Multimeter Digital
Berikut
ini merupakan cara mengukur dioda menggunakan multimeter digital
a.
Atur
sakelar pada pengaturan tahanan listrik atau skala ohm
b.
Hubungkan
kabel positif multimeter ke pin kutub positif dioda (bagian anoda) dan kabel
negatif multimeter ke pin kutub negatif dioda (bagian katoda). Jika jarum meter
tidak bergerak, dioda dalam kondisi baik. Namun jika jarum meter bergerak,
dioda dalam kondisi tidak baik atau rusak.
c.
Lihat
layar multimeter, layar harus menunjukkan nilai tertentu (misalnya 0,64 MOhm)
d.
Balikan
kabel hitam ke posisi anoda dan kabel merah ke posisi katoda.
e.
Lihatlah
layar multimeter, harusnya nilai resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau open Circuit. Jika terdapat nilai,
kemungkinan dioda tersebut rusak.
Gambar
Cara Mengukur Dioda Menggunakan Multimeter Digital
Begitulah
ulasan dari kami tentang Jenis-Jenis Dioda dan Cara Mengukur Dioda.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan buat kita semua.
Jangan lupa ikuti postingan kami selanjutnya dan share artikel kami. Terima
kasih.
Sumber :
-
Chandra,
Franky dan Arifianto, Deni. 2010. Jago
Elektronika. Jakarta : Penerbit Kawan Pustaka.
-
Budiharto,
Widodo dan Firmasyah, Sigit. 2005. Elektronika
Digital dan Mikroposesor. Yogyakarta : Penerbit Andi.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan