Home Top Ad

Responsive Ads Here

11 Cara Menghemat Energi Listrik yang Paling Efisien

Share:

11 Cara menghemat Energi Listrik yang Paling Efisien

11 Cara menghemat Energi Listrik yang Paling Efisien - Manusia tidak lepas dari energi, karena aktivitas yang dilakukan manusia selalu membutuhkan energi. Dengan adanya energi tersebut, aktivitas manusia bisa bekerja dengan baik.

Perkembangan zaman membuat cara berfikir manusia berubah. Manusia menginginkan alat di mana bisa mempermudah kerja mereka. Misalnya saja mesin cuci, mesin cuci membantu manusia dalam mencuci pakaian. Manusia tidak repot-repot lagi mengucek pakaian. Namun, mesin cuci tersebut juga membutuhkan energi untuk menggerakkannya, yaitu berupa energi listrik.

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga. Bayangkan saja, kita menggunakan listrik untuk keperluaan banyak sekali, dari penerangan seperti lampu, alat masak seperti mixer, dan alat komunikasi yaitu laptop. Wajar saja sekarang listrik merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita.

Akan tetapi energi listrik jika terus digunakan lama-lama akan habis. Mengingat sumber dari energi listrik saat ini masih menggunakan batu bara sebagai sumber utama. Oleh karena itulah diperlukan energi terbarukan sebagai sumber energi listrik agar tidak terjadi krisis energi.

Sebagai konsumen yang baik kita harus bijak dalam menggunakan listrik agar tidak terjadi krisis energi, selain itu penggunaan listik yang baik tentu sangat membantu kita, misalnya kita tidak perlu megeluarkan biaya pemakian listrik yang berlebihan sebagai konsumen listrik.

Ada banyak tips yang bisa kita lakukan sebagai konsumen dari sektor rumah tangga untuk lebih menghemat  pemakian energi listrik. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghemat pemakaian energi listrik di dalam rumah dan lingkungan sekitar kita.

1. Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.

Sesuaikan daya listrik dan kebutuhan listrik di rumah tangga. Misalkan, untuk rumah tangga kecil cukup dengan 900 VA dan rumah tangga sedang cukup dengan 1300 VA.

2. Menggunakan lampu penerangan hemat energi.

Saat ini banyak dijual di pasaran lampu hemat eneergi, baik dari jenis cfl (compact fluerescent light) dan led (light emitting diode). Lampu jenis ini akan menggunakan daya listrik yang jauh lebih kecil daripada lampu filament (lampu pijar) untuk menghasilkan daya terang yang sama.

3. Selalu memilih alat elektronik yang memiliki fitur hemat dan ramah lingkungan.

Banyak produsen alat-alat elektronik telah menciptakan produk-produknya dengan fitur hemat energi dan ramah lingkungan, sehingga sangat membantu konsumen. Seperti, menerapkan teknologi hemat energi pada produk televisi. Di mana televisi tersebut akan otomatis mati apabila mendeteksi tidak adanya penonton di depan layarnya. Atau mematikan layar komputer setelah beberapa saat tidak digunakan.

4. Melakukan penghematan energi pada pencahayaan.

Kita tidak dapat mengatur letakperabotan rumah tangga agar tidak menghalangi cahaya lampu dalam ruangan juga agar dapat melancarkan sirkulasi udara di dalam rumah. Sebaiknya kita juga membuka jendela dan gorden  di siang hari. Selain akan mendapatkan pencahayaan yang maksimal sehingga akan mengurangi kebutuhan listrik untuk menyalakan lampu, juga akan bermanfaat untuk mengurangi hawa panas di dalam rumah. Dan minimalkan penggunaan kipas angin atau pendingin udara.

5. Selalu matikan alat listrik yang tidak terpakai.

Jangan pernah meninggalkan ruangan dengan alat-alat listrik yang masih menyala, seperti televisi dan pendingin ruangan. Hal ini merupakan pemborosan daya listrik. Begitu pula jangan mebiasakan untuk mematikan peralatan listrik dengan menggunakan remote control sehingga pada posisi stand by. Tetapi matikan dari tombolon-off dan lepaskan kabel peralatan listrik dari colokan listrik sehingga aliran listrik benar-benar terputus.

6. Menggunakan tangki penampung air.

Jika memakai pompa air maka sebaiknya kita menggunakan pula tangki hampir habis atau menggunakan sistem kontrol otomatis. Akan lebih baik apabila kita juga menggunakan pelampung pemutus arus otomatis, yang akan memutuskan arus listrik ke pompa air jika air sudah penuh. Dengan demikian kita tidak akan sering menyalakan pompa air, karena untuk menyalakan pompa air diperlukan daya listrik awal yang lebih besar daripada daya listrik pada operasi stabil. Jangan pula dilupakan untuk selalu memilih jenis pompa air yang sesuai dengan kebutuhan dan yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi.

7. Memilih barang elektronik yang kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.

Sebaiknya kita menggunakan barang elektronik dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan kita. Seperti mengguanakan mesin cuci dengan kapasitas 5 kg jika kita memang cucian kita biasanya kurang dari 5 kg, atau menggunakan AC dengan kapasitas 1 pk saja disesuaikan dengan luas ruangan kamar kita.

8. Selalu mengikuti saran penggunaan alat elektronik secara hemat energi.

Sebaiknya kita mengetahui bagaimana cara menggunakan alat elektronik secara hemat  energi. Contohnya, dengan tidak sering membuka pintu kulkas karena akan mengurangi efisiensi pendinginan di dalam kulkas, atau membiarkan pintu dan jendela terbuka apabila kita sedang menyalakan AC agar efek pendingin tidak berkurang.

9. Efisiensi penggunaan energi listrik.

Contohnya, dengan menggunakan pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya saat dibutuhkan saja. Mengganti bahan pendingin yang dipakai (freon) dengan bahan pendingin hemat listrik (hydrocarbon refrigerant) sehingga bisa menurunkan listrik s/d 25% dari semula. Menggunakan setrika dengan pengatur panas otomatis disesuaikan bahan yang disetrika seperti sutra, katun, wol, dsb. Menyetrika sekaligus banyak, tidak hanya satu atau dua potong pakaian karena setrika listrik memerlukan energi lebih banyak untuk pemanasan sebelum digunakan. Begitu pula dengan mesin cuci, gunakan untuk mencuci pakaian sekaligus banyak. Atau kita dapat juga menggunakan alat untuk menghemat listrik yang sudah resmi dan disahkan oleh pemerintah. Alat tersebut seudah banyak di pasaran dengan harga terjangkau.

10. Mengurangi penggunaan alat-alat listrik.

Tanpa menggunakan alat listrik, beberapa pekerjaan juga dapat dikerjakan secara manual. Contohnya, menghaluskan bumbu masak tanpa blender, mengocok telut tanpa menggunakan mixer, mengeringkan rambut tanpa dengan hair dryer, menggunakan dryer pada mesin cuci hanya pada saat hujan, apabila hari cerah cucian dijemur saja.

11. Mendesain rumah atau bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Misalnya, dengan menggunakan bahan atap yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, mengatur pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik dengan ventilasi yang cukup, sehingga dapat mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mengatur tanaman hias di dalam dan di ruangan agar rumah terasa sejuk dan nyaman.

Demikian beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat pemakian energi listrik di dalam rumah dan di lingkungan sekitar kita. Tentu saja mendengar tidak sama dengan melihat, begitu melihat tidak akan sama dengan melakukan, sebaiknya apapun ajaran yang kita dapat tetap akan sia-sia jika tidak dilakukan.

Oleh karena itu, yang terpenting dari semua hal yang disampaikan diatas adalah bagaimana kita mulai mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan mulai membentuk perilaku kita sebagai anggota rumah tangga agar lebih bijak dalam menggunakan energi listrik. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan dan tidak berlebihan. Dan bagaimana pun kita pada akhirnya nanti juga berkewajiban untuk menularkan kebiasaan itu bagi lingkungan sekitar kita.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan