Home Top Ad

Responsive Ads Here

Pengertian Rotasi dan Revolusi Bumi serta Akibat yang Ditimbulkannya

Share:

Pengertian Rotasi dan Revolusi Bumi serta Akibat dari Peristiwa Rotasi dan Revolusi Bumi

Setiap orang mempunyai waktu untuk bekerja secara berbeda. Untuk pekerjaan sebagai guru biasanya bekerja pagi sampai sore. Sedangkan untuk malamnya untuk beristirahat. Waktu siang dan malam sendir sebagai pembatas untuk beberapa orang bekerja. Tahukah kamu, kalau adanya siang dan malam adalah akibat dari rotasi bumi. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian rotasi dan revolusi serta akbat yang ditimbulkan karena adanya peristiwa rotasi dan revolusi bumi. Simak penjelasan berikut ini

A. Pengertian Rotasi

Rotasi adalah perputaran bumi mengelilingi sumbunya. Setiap kala rotasi memerlukan waktu 24 jam, arahnya dari barat ke timur. Perputaran bumi mengelilingi sumbunya tidak dapat kita rasakan, namun sebagai bukti bahwa bumi mengalami rotasi, kita dapat melihat bahwa matahari terbit di timur dan terbenam di barat.

Akibat dari peristiwa rotasi

Peristiwa rotasi bumi tanpa kita sadari ternyata menyebabkan fenomena-fenomena terjadi di bumi kita. Berikut ini beberapa peristiwa-peristiwa yang disebabkan adanya rotasi bumi yaitu:

1. Peredaran semu harian matahari

Matahari seolah-olah bergerak mengelilingi bumi, dengan terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat dan ini tampak pada saat kita mengamatinya, padahal sebenarnya yang berdear mengelilingi matahari adalah bumi.

2. Peristiwa malam dan siang

Pada saat bumi melakukan rotasi, bagian bumi yang terkena cahaya matahari disebut siang, sedangkan bagian bumi yang tidak terkena cahaya matahari disebut malam.

3. Perbedaan waktu dari dua tempat atau lebih yang berbeda derajat bujurnya

Setiap kali bumi melakukan rotasi, maka semua tempat di bumi telah mengalami perputaran 3600 bujur. Sekali rotasi ditempuh dalam waktu 24 jam, dengan begitu setiap derajat bujur ditempuh dalam waktu:

1 jam: 60 menit
24 jam :24 x 60 menit

Maka setiap satu derajat bujur ditempuh dalam waktu 24 x 60 menit : 360 = 4 menit. Perbedaan tempat setiap derajat bujurnya terdapat perbedaan waktu sebesar 4 menit. Bila pada suatu tempat dengan tempat lain perbedaannya mencapai 150 bujur, maka perbedaan waktunya adalah15 x 4 menit = 60 menit, atau perbedaan waktu kedua tempat tersebut adalah 1 jam.

4. Perubahan arah angin

Adanya rotasi bumi, maka timbul lah angin pesat, angin barat, dan angin timur. Angin pasat merupakan angin yang kencang dan menghembus secara terus-menerus ke arah khatulistiwa.

a. Angin pesat

Disebelah bumi utara, angin pesat menghembus dari arah timur laut sedang dari belahan bumi selatan, angin pesat menghembus dari arah tenggara.

b. Angin barat.

Angin barat selalu berembus disebelah bumi utara dan selatan masing-masing di antara lintang 400 – 600 LS.

c. Angin timur

Angin kutub yang berhempus selalu dari arah timur menuju arah barat, tepatnya pada lintang sampai sekitar 600 LU dan LS. Sebenarnya di belahan utara dikenal sebagai angin timur laut dan di belahan selatan dikenal sebagai angin tenggara, namun karena pembelokan akibat rotasi yang sangat kuat, maka angin timurlah yang terjadi.

B. Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi pusat tata surya yaitu matahari. Bumi sendiri bersama planet lainnya (merkurius, venus, dll) mengelilingi matahari dengan orbit tertentu. Orbit atau lintasan planet tidaklah lingkaran melainkan berbentuk oval.
Revolusi bumi terjadi karena adanya tarik menarik antara gaya gravitasi bumi dengan gaya gravitasi matahari. Revolusi bumi memerlukan waktu 365¼ hari dalam satu kali putaran. Bumi sendiri dalam melakukan revolusi tidak tegak lurus, melainkan miring dengan sudut kemiringan 23,5 derajat terhadap matahari. sudut tersebut ditentukan dari garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang dikenal sebagai sumbu rotasi.

Akibat dari peristiwa revolusi bumi

Tidak hanya rotasi bumi yang mengakibatkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, revolusi pun juga. Apa saja peristiwa yang diakibatkan dari revolusi bumu, berikut ini penjelasannya:

1. Pergantian Musim

Akibat revolusi bumi, terjadi pergantian musim sepajang tahun, hal ini dapat terjadi pada saat bumi berada pada empat titik di orbitnya, yaitu tanggal 21 Maret, 21 Juni, 23 September, dan 21 Desember.

Dari tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, kutub utara condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari, selama tiga bulan belahan bumi utara musim semi dan belahan bumi selatan musim gugur.

Dari tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September, kutub utara menjauhi matahari sedangkan kutub selatan mendekati matahari, selama tiga bulan bumi belahan utara musim panas dan belahan bumi selatan musim dingin.

Dari tanggal 23 September sampai dengan 21 Desember, kutub utara seakan makin menjauhi matahari sedangkan kutub selatan seakan makin mendekati matahari, selama tiga bulan bumi belahan utara musim gugur dan bumi selatan musim semi.

Dari tanggal 21 Desember sampai dengan 21 Maret, kutub utara mendekati ke arah matahari sedangkan kutub selatan menjauhi matahari, selama tiga bulan belahan bumi utara musim dingin sedangkan belahan bumi selatan musim panas.

2. Perubahan panjang siang dan malam

Dari tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi siang harinya lebih panjang dari malamnya, sedangkan belahan bumi selatan siang harinya lebih pendek dari malamnya.
Dari tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi utara panjangnya siang telah lebih pendek dari tiga bulan sebelumnya walau tetap masih lebih panjang dari malam harinya, sedangkan belahan bumi selatan siang harinya sudah lebih panjang dari tiga bulan sebelumnya, namun tetap lebih pendek dari malamnya.

Dari tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi utara siang harinya lebih pendek dari malam harinya, sedangkan pada belahan bumi selatan, siang harinya lebih panjang dari malam harinya.

Dari tanggal 21 Desember sampai 21 Maret, belahan bumi utara, siang harinya makin panjang dari tiga bulan sebelumnya, namun tetap lebih pendek dari malam harinya, sedangkan belahan bumi selatan, siang harinya lebih pendek dari tiga bulan sebelumnya, namun tetap lebih panjang dari malam harinya.

3. Perhitungan penanggalan matahari

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenalnya penangalan masehi penanggalan masehi/kalender masehi/kalender masehi didasarkan pada revolusi bumi terhadap matahari selama satu tahun, yaitu 365 hari 6 jam atau 365,25 hari. Dalam satu tahun terdapat 12 bulan, nama-nama bulannya adalah:

a. Januari banyaknya hari 31
b. Februari banyaknya hari 28 kecuali pada tahun kabisat jumlahnya 29 hari
c. Maret banyaknya hari 31
d. April banyaknya hari 30
e. Mei banyaknya hari 31
f. Juni banyaknya hari 30
g. Juli banyaknya hari 31
h. Agustus banyaknya hari 30
i. September banyaknya hari 31
j. Oktober banyaknya hari 30
k. November banyaknya hari 31
l. Desember banyaknya hari 30

Selain kalender masehi, kita mengenal pula kalender hijriah, kalender ini didasarkan pada revolusi bulan terhadap bumi. Satu kala revolusi bulan adalah 29,5 hari atau 1 bulan. Pada saat bumi mengelilingi matahari, bulan mengelilingi bumi sebanyak 12 kali. Maka dalam satu tahun, bulan mengelilingi bumi memerlukan waktu selama 29,5 x 12 = 354 hari. Penanggalan/kalender ini dipergunakan oleh umat islam, jumlah harinya rata-rata tiap bulannya adalah 29 hari.

Nama-nama bulannya adalah:

a. Muharam banyaknya hari 30
b. Sapar banyaknya hari 29
c. Rabiulawal banyaknya hari 30
d. Rabiulakhir banyaknya hari 29
e. Jumadilawal banyaknya hari 30
f. Jumadilakhir banyaknya hari 29
g. Rajab banyaknya hari 30
h. Sya’ban banyaknya hari 29
i. Ramadhan banyaknya hari 30
j. Syawal banyaknya hari 30
k. Dzulqa’idah banyaknya hari 30
l. Dzulhijjah banyaknya hari 39 atau 30

Penambahan satu hari pada bulan Dzulhijjah bisa jatuh pada tahun kabisat.
Demikian sedikit penjelasan dari kami tentang Pengertian Rotasi dan Revolusi Bumi serta Akibat yang Ditimbulkannya yang mungkin banyak orang lain yang belum tahu. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman sekitar fisika. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terima kasih atas kunjuangannya dan jangan lupa untuk di share.



Sumber: Suryadarma, Dadan dan Rachman, Dedi.M .2012. Intisari Sains. Bandung, Penerbit CV Pustaka Setia.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan