Home Top Ad

Responsive Ads Here

Pengertian Avometer dan Jenis Avometer Terlengkap

Share:


Pengertian Avometer dan Jenis Avometer

Selamat pagi kawan sekitar fisika pada kesempatan kali ini mimin akan menjelaskan tentang apa itu Avometer. Kalian sudah tau belum apa itu Avometer? Ada berapa saja jenis Avometer? Nah, untuk menjawab pertanyaan berikut, mari kita simak penjelasan tentang Avometer terlengkap berikut ini.

Pengertian Avometer

Avometer berasal dari kata “AVO” dan “meter”. ‘A’ artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester.

Berikut ini merupakan gambar dari Avometer Analog dan Avometer digital ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Avometer Analog dan Avometer Digital
Gambar Avometer Analog dan Avometer Digital

Secara umum, pengertian AVO Meter adalah satuan alat ukur untuk mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik. Avometer sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat. Tetapi sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis Avometer dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaiannya dan akan menyebabkan rusaknya Avometer tersebut.

Jenis-Jenis Avometer

Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis Avometer, yaitu Avometer analog (menggunakan jarum putar/moving coil) dan Avometer digital (menggunakan display digital). Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa bateraii DC dan probe/kabel penyidik warna merah dan hitam.

1. Avometer Digital

Pada Avometer digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (digit), sedangkan Avometer analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil ukur, harus dibaca berdasarkan range atau divisi. Avometer analog lebih umum digunakan karena harganya lebih murah daripada jenis Avometer digital.
 
Kunggulan Avometer Digital : hasil baca yang lebih akurat, penggunaan lebih praktis, pada avometer ini biasanya sudah menggunakan auto polaritas sehingga tidak perlu khawatir jika salah terminal probe (+) dan (-).

Kelemahan Avometer Ditigal : keadaan baterai yang sebaiknya full karena jika baterai sampai habis maka tidak bisa digunakan sama sekali atau hasil pengukukuran tidak lagi akurat.

2. Avometer Analog

Avometer analog menggunakan jarum sebagai penunjuk skala. Untuk memperoleh hasil pengukuran, maka harus dibaca berdasarkan range dan devisi. Keakuratan hasil  pengukuran dari Avometer analog ini dibatasi oleh lebar dari skala pointer, getaran dari pointer, keakuratan pencetakan gandar, kalibrasi nol, jumlah rentang skala. Dalam pengukuran menggunakan Avometer Analog, kesalahan pengukuran dapat terjadi akibat kesalahan dalam pengamatan (paralax).
 
Berikut ini bagian-bagaian dari avometer analog ditunjukan pada gambar dibawah ini

Gambar Bagian-bagian Avometer Analog

Gambar Bagian-bagian Avometer Analog

Keterangan:

a. Sekrup Pengatur Jarum (Meter Korektor), berguna untuk menyetel jarum Avometer ke arah nol, saat Avometer akan dipergunakan dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.

b. Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan kemampuan batas ukur yang diperguanakan yang berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Saklar putar  (range selector switch) ini merupakan kunci utama bila kita menggunakan Avometer. Avometer biasanya terdiri atas empat posisi engukuran yaitu:

1). Posisi (ohm) berarti Avometer berfngsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur yaitu :x1; x10; dan K
2). Posisi ACV (volt AC) berarti Avometer berfungsi sebagai volmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur yaitu :10V; 50V; 250V; dan 1000V.
3). Posisi DCV (Volt DC) berarti Avometer berfungsi sebagai volmeter DC.
4). Posisi DC mA (miliampere DC) berarti Avometer berfungsi sebagai miliampermeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur yaitu: 0,25; 25; dan 500.

Tetapi ke empat batas ukur untuk tipe Avometer yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.

Keunggulan Avometer Analog : baik digunakan untuk mengukur sinyal yang bersifat tidak stabil atau fluatuatif. Jika menggunakan avometer digital lebih sulit diukur.

Kelemahan Avometer Analog : saat menggunakan avometer ini harus diperlukan ketelitian saat pembacaan alat ukur, serta diperlukan kalibrasi dalam penunjukkan jarum.

Lebih baik Avometer Digital atau Avometer Analog? Pertanyaan ini mungkin sering kepikiran kepada orang yang ingin membeli Avometer. Kalau menurut mimin, seperti yang telah dijelaskan diatas, semua avometer memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan balik kembali kediri kita mau digunakan avometer tersebut, apakah menggunakan avometer hanya sekedar hobi untuk otak-atik elektronik tentu saja avometer analog lebih tepat. Apalagi kamu adalah seorang pelajar, tentu saja harus belajar menggunakan avometer secara manual terlebih dahulu. Dari segi harga avometer analog sekarang bisa dijangkau untuk kalangan pelajar, karena harga avometer sekarang lebih murah.

Sedangkan untuk keperluan Industri atau lab mungkin lebih cocok menggunakan avometer digital, karena tuntutan untuk bekerja secara cepat dan harus disertai akurasi yang tinggi.
 
Demikan penjelasan dari kami tentang Pengertian Avometer dan Jenis Avometer yang lengkap disertai dengan gambar avometer. Semoga dapat bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terimakasih.


Sumber: Herlambang, Ananda Bagas. 2017. Perubahan Fisika. Yogyakarta: Penerbit Istana Media.

2 comments:

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan