Pernahkah
kamu mendengar percekapakan,”Jangan memakai baju warna hitam di siang hari,
nanti akan panas.” Lalu, apakah benar baju warna hitam akan menyerap panas
daripada warna yang lain? Hal ini sebenarya berkaitan dengan radiasi benda
hitam. Kita tahu bahwa warna itu bermacam-macam. Warna juga mempunyai kemampuan
untuk memancarkan radiasi.
Salah
satu warna yang mempunyai kemampuan penyerapan cahaya yang paling baik adalah
warna hitam. Oleh sebab itu jika kita memakai baju hitam disiang hari akan
terasa lebih panas daripada memakai baju putih. Itu tadi merupakan fenomena
radiasi benda hitam, nah lalu apa
sebenarnya radiasi hitam itu menurut ilmu fisika. Mari simak penjelasan berikut
ini.
Pengertian Radiasi Benda Hitam
Dalam
fisika, benda hitam adalah sebuah objek ideal dengan penyerap cahaya yang
sempurna dan permukaan non reflektif (tidak memantulkan cahaya) sehingga benda
hitam menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya. Tidak ada
radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya. Namun, dalam fisika klasik,
secara teori benda hitam haruslah juga memancarkan seluruh panjang gelombang
energi yang mungkin ada karena hanya dari sinilah energi benda itu dapat
diukur.
Emisi
radiasi diukur benda hitam bergantung pada suhu permukaannya dan tidak ada yang
lain. Objek semacam ini nampak seperti abstraksi teoritis, tetapi pada
kenyataannya benda hitam adalah model yang baik untuk berbagai macam fenomena
mulai dari bintang-bintang hingga filamen-filamen lampu pijar. Hasilnya,
radiasi benda hitam adalah subjek untuk studi yang lebih intens di tahun 1800-an.
Para
ilmuwan seperti Balfour Stewart dari Skotlandia dan Gustav Kirchhoff asal
Jerman menunjukkan bagaimana benda-benda hitam mengelurkan radiasi melintasi
berbagai panjang gelombang dan energi di kurva benda hitam yang bentuk dan
posisinya tepat bergantung hanya pada suhu permukaan menurut sebuah hubungan
yang dikenal sebagai hukum Stephan-Boltmann. Dengan mengukur energi dari sebuah
benda hitam di panjang gelombang tertentu, kita bisa mengetahui suhu
permukaannya.
Istilah
“benda hitam” pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchoff pada tahun 1862. Cahaya yang dipancarkan oleh
benda hitam disebut radiasi benda hitam. Benda hitam merupakan benda yang mampu
menyerap energi yang diterimanya dengan sempurna dan mampu pula memancarkan
energi yang dimilikinya. Nah, radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam kita
namakan radiasi benda hitam.
Meskipun
namanya benda hitam, dia tidak lah harus benar-benar hitam karena dia juga
memancarkan energi. Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkan
bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda hitam dengan suhu dibawah
sekitar 200 Kelvin hampir semua energinya dipancarkan dalam bentuk gelombang
inframerah, sangat sedikit dalam panjang gelombang tampak. Semakin tinggi
temperatur, semakin banyak energi yang dipancarkan dalam panjang gelombang
tampak dimulai dari merah, jingga, kuning, dan putih.
Energi yang di Radiasikan Benda Hitam
Seperti
yang telah dijelaskan di atas, bahwa benda hitam merupakan benda yang mampu
menyerap radiasi dengan baik. Namun, benda hitam juga pemancar radiasi yang buruk.
Hal itu menjelaskan bahwa benda putih meskipun tidak mampu menyerap radiasi
yang baik, namun dapat memancarkan radiasi yang baik. Sebuah benda hitam
disebut baik bila dapat menyerap radiasi secara total. Kemampuan benda menyerap
radiasi disebut emisivitas (Ɛ). Benda hitam memiliki emisivitas (Ɛ) = 1
sedangkan benda yang mengkilap memiliki emisivitas (Ɛ) = 0. Sifat bahan dan
suhu mempengaruhi besarnya intensistas radiasi yang dipancarakan dengan rumus
matematis adalah sebagai berikut:
R
= Ɛ . σ . T4
Di
mana
R
= Intensitas radiasi
Ɛ =
Emisivitas bahan
σ =
Konstanta Stefan-Boltman, nilainya 5,67 x 10-4 W/m2.K4
T
= Suhu mutlak benda (K)
Perpindahan Kalor Dengan Cara Radiasi
Laju
perpindahan kalor radiasi berbanding lurus dengan luas benda dan pangkat suhu
mutlak. Artinya, benda yang mempunyai luas permukaan benda yang lebar maka
memiliki laju perpindahan kalor yang besar pula, begitu sebaliknya. Begitu pula
dengan suhunya. Benda yang memiliki suhu tinggi akan lebih cepat perpindahan
kalornya daripada benda yang memiliki suhu rendah. Pernyataan di atas
dikemukakan oleh Josef Stefan pada tahun 1879. Selang 5 tahun kemudian Ludwig
Boltzmann menuliskan matematisnya. Adapun persamaan matematisnya adalah sebagai
berikut:
Q/t
= e σ A T4
Di
mana
Q
= Kalor atau energi yang pindah
t
= Waktu
Q/t
= Laju perpindahan kalor dengan cara radiasi = laju radiasi energi
σ
= Konstanta Stefan-Boltman, nilainya 5,67 x 10-4 W/m2.K4
A
= Luas permukaan benda (m2)
T
= Suhu mutlak benda (K)
e
= Emisivitas (angka yang tidak berdimensi yang nilainya antara 0 dan 1)
Contoh Soal Radiasi Benda Hitam
1.Sebuah
kubus dengan panjang sisinya 20 cm, bersuhu 500 0C dan emisivitas
benda 1. Berapakah laju kalor yang dipancarkan kubus tersebut ...
Diketahui:
Luas
benda (A) = sisi x sisi = 0,2 m x 0,2 m = 0,04 m2
Suhu
(T) = 227 0C = 500 K
Emisivitas
(e) = 1
Konstanta
Stefan-Boltzman (σ )= 5,67 x 10-8 W/m2.K4
Ditanya
laju kalor (W) ?
Jawab
W
= e σ A T4
W
= (1) . (5,67 x 10-8) . (0,04) . (500)4
W = 141,75 JouleItu tadi sedikit artikel tentang Radiasi Benda Hitam Menurut Fisika yang mungkin banyak orang lain yang belum tahu. Semoga dapat bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terima kasih atas kunjuangannya dan jangan lupa untuk di share.
Sumber
: Ikatan Tutor Indonesia. 2015. A-Z
Menguasai Fisika dalam 10 Menit. Yogyakarta : Penerbit Indoliterasi.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan