33 Tokoh Dibidang Ilmu
Astronomi - Ilmu
astronomi merupakan dalah satu ilmu tertua dalam peradapan umat manusia. Ilmu
astronomi dimulai dari Phythagoras pada sekitar abad ke-6 SM. Faktanya astromoni
memang ilmu yang spesial sejak dahulu, kenapa demikian, karena hanya dengan
melihat banyaknya bintang yang bertebaran di langit pada malam hari yang cerah
kita sudah bisa mengaggumi bahwa indahnya astronomi.
Selain
karena keindahannya tentu saja banyak pertanyaan yang timbul tentang astronomi,
misalnya saja tentang planet dan benda langit lainnya. Pada akhirnya
pertanyaan-pertanya tersebut berubah menjadi pengamatan dan penelitian yang
dilakukan oleh beberapa pencinta ilmu astronomi dan akhirnya menjadi tokoh
astronomi. Para tokoh tersebut memerikan kontribusi dari pengamatan dan
penelitiannya sehingga memberikan pendapatnya tentang hasilnya tersebut.
Daftar 33 Astronom Terkenal dan Kontribusinya
Pada
artikel ini mimin akan memberikan daftar 33 tokoh-tokoh astronomi terkenal yang
berasal dari barat dan beberapa astronom muslim juga. Ditulisan ini pun disertai
kontribusi yang diberikan oleh astronom dalam perkembangan ilmu astronomi,
siapa saja ke-33 pelopor dibidang astronomi tersebut, mari kita simak ulasan
tentang materi tokoh astronomi terkenal dan terlengkap berikut ini.
1. Pythagoras (abad ke-6
SM)
Pythagoras
adalah seorang ilmuwan Yunani yang diketahui sebagai yang pertama kali
mencetuskan gagasan bahwa bumi berbentuk bola. Ia percaya bahwa bumi terletak
di pusat alam semesta dan benda-benda angkasa lain beredar mengelilingi bumi.
2. Anaximander (610-546 SM)
Anaximander
adalah seorang ilmuwan Yunani yang sering disebut sebagai “Bapak Ilmu
Astronomi”. Ia menganggap bentuk Bumi sebagai silinder dan angkasa berputar
tiap hari mengelilinginya.
3. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles
adalah seorang ilmuwan Yunani yang percaya bahwa matahari, bulan, dan
planet-planet mengitari bumi pada permukaan serangkaian bola angkasa yang
rumit. Ia mengetahui bahwa bumi dan bulan berbentuk bola dan bahwa bulan
bersinar dengan memantulkan cahaya matahari, tetapi ia tak percaya bahwa bumi bergerak
dalam antariksa ataupun bergerak dalam porosnya.
4. Aristharkus (abad ke-3
SM)
Aristharkus
adalah seorang ilmuwan Yunani yang percaya bahwa Matahari adalah pusat alam
semesta. Ia orang pertama yang menghitung ukuran relatif matahari, bumi dan
bulan. Ia menemukan bahwa diameter bulan lebih dari 30% diameter bumi (sangat
dekat dengan nilai sebenarnya yaitu 0,27 kali diameter bumi). Ia juga
memperkirakan bahwa matahari memiliki diameter 7kali diameter bumi. Ini
kira-kira 15 kali lebih kecil dari ukuran sebenarnya yang kita ketahui saat
ini.
5. Eratosthenes (276-194
SM)
Eratosthenes
adalah seorang ahli astronomi Yunani yang pertama-tama mengukur besarnya bumi
secara teliti. Ia mencatat perbedaan ketinggian matahari di langit sebagaimana
terlihat pada tanggal yang sama dari dua tempat pada garis utara-selatan yang
jaraknya diketahui. Dari pengamatannya, ia menghitung bahwa bumi mestinya
bergaris tengah 13.000 km. Hampir tempat dengan angka yang sebenarnya
(12.756,28 km pada katulistiwa).
6. Hipparkus (abad ke-2 SM)
Hipparkus
adalah seorang ahli astronomi Yunani yang dianggap terbesar di jamannya. Ia
membuat sebuah katalog 850 bintang dengan teliti yang dibagi kedalam enam
kelompok kecerlangan atau magnitudo; bintang paling cemerlang dengan magnitudo
1 dan yang paling lemah (yang tampak dengan mata telanjang) dengan magnitudo 6.
Suatu sistem magnitudo yang disesuaikan masih digunakan dewasa ini. Hipparkus
menemukan bahwa posisi bumi agak goyah diantariksa, suatu efek yang disebut
presisi.
7. Ptolomeus (abad ke-2 M)
Ptelomeus
adalah seorang ilmuwan Yunani yang menyusun gambaran baku mengenai Alam Semesta
yang dipakai oleh para ahli astronomi hingga jaman Renaissance. Menurut
Ptolomeus, matahari, bulan, dan planet-planet beredar mengelilingi bumi dengan
suatu sistem yang rumit. Teori ini akhirnya ditentang da dibuktikan
kesalahannya oleh pandangan Copernicus. Ptolomeus menulis ensklikopedi besar
astronomi Yunani yang disebut Almagest.
8. Nicolaus Copernicus (1473-1543)
Nicolaus Copernicus adalah seorang ahli astronomi Polandia yang mencetuskan pandangan bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta sebagaimana pandangan umum pada masanya, melainkan mengitari matahari seperti planet lainnya. Pola berani ini disajikan dalam bukunya Mengenai Perkisaran Bola-Bola Angkasa yang terbit ditahun wafatnya. Polanya itu lebih memudahkan penjelasan tentang gerakan planet sesuai pengamatan, teorinya didukung oleh pengamatan Galileo dan dibenarkan oleh perhitungan Johannes Kepler.
9. Tycho Brahe (1546-1601)
Tycho
Brahe adalah seorang ahli astronomi Denmark, dipandang sebagai pengamat
terbesar di jaman pra teleskop. Dengan memakai alat bidik sederhana, Brahe
mengukur posisi planet dengan ketelitian yang lebih besar dari siapapun
sebelumnya. Hal ini memungkinkan asistennya, Johannes Kepler untuk memecahkan
hukum gerak planet.
10. Galileo Galilei
(1564-1642)
Galileo
Galilei adalah seorang ilmuwan Italia yang menciptakan revolusi dalam astronomi
dengan pengamatan perintisnya di angkasa. Dalam tahun 1609, Galileo mendengar
mengenai penciptaan teleskop dan membuat satu bagi dirinya. Dengan itu ia
menemukan kawah-kawah bulan, melihat bahwa Venus menunjukkan fase-fase sambil
ia mengitari matahari dan menemukan bahwa jupiter memiliki empat buah bulan.
11. Johannes Kepller
(1571-1630)
Johannes
Kepler adalah seorang ahli matematika dan ahli astronomi Jerman yang menemukan
ketiga hukum dasar pergerakan planet. Pertama, dan yang terpenting , ia ditahun
1609 menunjukkan bahwa planet bergerak mengelilingi matahari dalam orbit
eliptik, bukannya dalam kombinasi lingkaran-lingkaran sebagaimana diperkirakan
sebelumnya. Ia menunjukkan pula bahwa kecepatan planet berubah sepanjang
orbitnya, lebih cepat bila lebih dekat dengan matahari dan lebih lambat bila
jauh. Di tahun 1619 ia menunjukkan bahwa jangka waktu yang diperlukan sebuah planet
untuk menyelesaikan satu orbit berkaitan dengan rata-rata jaraknya dari
matahari. Untuk perhitungannya, Kepler menggunakan pengamatan Tycho Brahe.
12. Sir Isaac Newton
(1642-1727)
Sir
Isaac Newton seorang ilmuwan Inggris yang melalui hukum-hukum gravitasinya
membantu menerangkan mengapa planet mangitari matahari. Johannes Kepler juga
menghitung hal ini dengan hukumnya mengenai gerakan planet. Newton juga memberi
sumbangan penting kepada astronomi pengamatan dengan penelitiannya mengenai
cahaya dan optik. Di tahun 1668 ia membangun teleskop pemantul (reflektor) yang
pertama di dunia.
13. Edmond Halley
(1656-1742)
Edmond
Halley adalah seorang ahli astronomi Inggris Inggris yang ditahun 1705
memperhitungkan bahwa komet yang terlihat dalam tahun-tahun 1531, 1607 dan 1682
sesungguhnya adalah benda yang sama yang bergerak dalam satu garis edar tiap 75
atau 76 tahun mengedari matahari. Komet tersebut kini dikenal sebagai Komet Halley.
14. James Bradley
(1693-1762)
James
Bradley adalah seorang ahli astronomi inggris yang menemukan penyimpangan yang
disebut Abrasi Sinar Cahaya di tahun
17288, yaitu bukti langsung pertama yang dapat diamati bahwa bumi beredar
mengelilingi matahari. Dari besarnya penyimpangan ia menghitung kecepatan
cahaya sebesar 295.000 km/dt. Hanya sedikit lebih kecil dari nilai sebenarnya
(295.792,4574 km/dt, US National Bureau of Standards)..
15. Immanuel Kant
(1724-1804)
Immanuel
Kant adalah seorang filsuf Jerman yang pada tahun 1755 mengajukan cikal-bakal
teori modern tentang tata surya. Kant percaya bahwa planet-planet tumbuh dari
sebuah cakram materi di sekeliling matahari, sebuah gagasan yang kemudian
dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga berpendapat bahwa nebula suram
yang terlihat di antariksa adalah galaksi tersendiri seperti galaksi Bima Sakti kita. Pendapat tersebut kini
telah terbukti kebenarannya.
16. Charles Messier
(1730-1817)
Charles
Messier adalah seorang ahli astronomi Prancis yang menyusun sebuah daftar
berisi lebih dari 100 kelompok bintang dan nebula. Hingga sekarang, banyak
diantara objek ini yang masih disebut dengan nomor Messier atau M, seperti M1, nebula kepiting, dan M31, galaksi
Andromeda.
17. Sir William Herschel
(1738-1822)
Sir
William Herschel adalah seorang ahli astronomi Inggris, yang lahir di Jerman.
Ia adalah orang yang menemukan planet Uranus pada tanggal 17 Maret 1781 beserta
dua satelit Saturnus. Herchel membuat
survei lengkap langit utara dan menemukan banyak bintang ganda dan nebula.
Untuk menangani pekerjaan ini, ia membangun sebuah reflektor 122 cm, terbesar
di dunia saat itu. Survei langit Herschel itu meyakinkan bahwa galaksi kita
berupa sistem bintang berbentuk lensa, dengan kita di dekat pusat. Pandangan
ini diterima hingga jaman Harlow Shapley.
18. Laplace (1749-1827)
Laplace
adalah seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal muasal
tata surya yang digagas oleh Immauel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan
bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari Matahari dapat memadat
menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi
pada pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal mula
terjadinya tata surya.
19. Urbain Jean Joseph
Leverrier (1811-1877)
Urban
Jean Joseph Leverrier adalah seorang ahli matematika Prancis yang
memperhitungkan keberadaan planet Neptunus. Saat memeriksa gerakan uranus, ia
menemukan bahwa gerakannya dipengaruhi oleh sebuah planet tak dikenal.
Perhitungan Leverrier memungkinkan penemuan neptunus oleh Johann Galle
20. John Gottfriend Galle
(1812-1910)
John
Gottfriend Galle adalah seorang ahli astronomi Jerman yang menemukan planet
neptunus. Dengan menggunakan perhitungan Urbain
Leverrier, Galle menemukan neptunus pada malam hari, ditanggal 23 September
1846, tidak seberapa jauh dari posisi yang semula diperhitungkan.
21. Giovanni Schiaparelli
(1835-1910)
Giovanni
Schiaparelli adalah seorang ahli astronomi Italia yang pertama kali melaporkan
adanya “saluran” di permukaan planet mars ketika planet tersebut mendekat di
tahun 1877. Ia menamakannya Canali, dari
bahasa Italia yang berarti “saluran”. Ia tidak mempercayai bahwa saluran itu
adalah buatan makhluk cerdas, tetapi penerjemahan yang kurang tepat memberi
kesan yang keliru. Schiaparelli juga menunjukkan bahwa hujan meteor mengikuti
garis edar sama seperti komet. Dari sana, ia menduga bahwa hujan meteor
sebenarnya adalah puing sebuah komet
22. John Ludwig Emil Dreyer
(1852-1926)
John
Ludwig Emil Dreyer adalah seorang ahli astronomi Denmark yang menghimpun sebuah
katalog utama yang memuat hampir 8000 kelompok bintang dan nebula. Katalog yang
disusunnya disebut Katalog Umum Baru (the
New General Catalogue, NGC).
23. Percival Lowell (1855-1916)
Percival
Lowell adalah seorang ahli astronomi Amerika yang memetakan saluran-saluran di
Mars dan percaya tentang adanya kehidupan di planet tersebut. Dalam tahun 1894
ia mendirikan observatorium Lowell di Arizona mempelajari Mars. Lowell juga
mempercayai adanya planet diseberang neptunus yang belum ditemukan. Ia mulai
mencarinya di langit dengan bantuan gambar foto. Planet baru itu, kemudia
dinamai Pluto, akhirnya ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada tahun 1930, setelah
meninggalnya Lowell. Selain merupakan nama Dewa
Kematian bangsa Yunani Kuno, dua huruf awal pada Pluto juga merupakan
penghormatan namanya.
24. Henrietta Leavitt
(1868-1921)
Henrietta
Leavitt adalah seorang ahli astronomi Amerika yang menemukan sebuah tekni
penting dalam astronomi untuk mengukur jarak bintang dengan memakai
bintang-bintang Variable Cepheid di tahun 1912 ia menemukan bahwa kecerlangan
rata-rata sebuah Cepheid berhubungan langsung dengan jangka waktu yang
diperlukannya untuk berubah, dengan Cepheid paling cemerlang memiliki periode
paling lama. Jadi, dengan mengukur waktu variasi cahaya sebuah Cepheid, para
astronom dapat memperoleh kecerlangan sebenarnya, dengan demikian jaraknya dari
bintang dan planet lain dapat pula dihitung.
25. Harlow Shapley
(1885-1972)
Harlow
Shapley adalah seorang ahli astronomi Amerika yang di tahun 1921 pertama kali
menghitung ukuran sebenarnya dari galaksi kita, dan menunjukkan bahwa matahari
tidak terletak di pusatnya. Shapley mengajukan gagasannya dari suatu studi
mengenai kelompok globour perbintangan yang tersebar dalam suatu cincin di
sekitar galaksi kita. Dengan mengukur jaraknya dari kecermelangan bintang yang
dikandungnya, ia memperkirakan bahwa galaksi kita kira-kira berdiamter 100.000
tahun cahaya dan bahwa matahari terletak kira-kira 300.000 tahun cahaya dari
pusatnya.
26. Edwin Hubble (1889-1953)
Edwin
Hubble adalah seorang ahli astronomi Amerika yang di tahun 1924 menunjukkan
bahwa terdapat galaksi lain di luar galaksi kita. Selanjutnya ia mengelompokkan
galaksi menurut bentuknya yang spiral atau eliptik. Di tahun 1929 ia
mengumumkan bahwa alam semesta mengembang dan bahwa galaksi bergerak saling
menjauhi dengan kecepatan yang semakin tinggi; hubungan ini kemudian disebut hukum Hubble. Jarak sebuah galaksi dapat
dihitungdengan hukum Hubble bila kecepatan menjauhnya diukur dari pergeseran
merah cahayanya. Menurut pengukuran
terakhir, galaksi bergerak pada 15 km/dt tiap jarak satu juta tahun cahaya.
Nama Hubble kini diabadikan pada sebuah teleskop raksasa di antariksa yang
dioperasikan oleh NASA.
27. Georges Lemaitre
(1894-1966)
Georges
Lemaitre adalah seorang ahli astronomi Belgia yang pada tahun 1927 mencetuskan
teori Ledakan Besar Kosmologi yang
menyatakan bahwa alam semesta dimulai dengan suatu ledakan besar dahulu kala
dan bahwa sejak itu kepingannya masih terus bertebangan. Lemaitre mendasarkan
teorinya pada pengamatan Edwin Hubble mengenai alam semesta yang mengembang.
28. George Gamow (1904-1968)
George
Gamow adalah seorang ahli astronomi Amerika pendukung teori ledakang besar (Big Bang). Menurut hitungannya,
kira-kira 10% bahan dalam alam semesta seharusnya adalah Helium yang terbentuk
dari Hidrogen selama terjadinya ledakan besar, pengamatan telah membenarkan
ramalan ini. Ia juga meramalkan adanya suatu kehangatan kecil dalam alam
semesta sebagai peninggalan ledakan besar.
29. Clyde Tombaugh
(1906-1997)
Clyde Tombaugh adalah ahli astronomi Amerika yang pada bulan februari 1930 menemukan planet Pluto dengan mempergunakan gambar foto yang diambil di observatorium Lowell. Setelah penemuan Pluto, Tombaugh melanjutkan survei foto sekeliling langit untuk mencari planet lain yang mungkin ada, tetapi tidak menemukan sesuatu.
30. Carl von Weizsacker
(1912-2007)
Carl von Weizsacker adalah seorang
astronom Jerman yang dalam tahun 1945 menggagas dasar teori-teori modern
mengenai asal-muasal tata surya. Ia membayangkan bahwa planet terbentuk dari
kumpulan partikel-partikel debu yang berasal dari sebuah cakram yang terdiri
dari materi.
31. Sir Fred Hoyle
(1915-2001)
Sir
Fred Hoyle adalah seorang ahli astronomi Inggris yang dikenal karena karyanya
mengenai Teori Keadaan Tunak yang
menyangkal bahwa alam semesta diawali dengan suatu ledakan besar. Hoyle
menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia berat dalam alam semesta tersusun dari
hidrogen dan helium dengan reaksi-reaksi nuklir di dalam bintang, dan tersebar
dalam antariksa oleh ledakan supernova.
32. Marteen Schmidt (1929-
Marteen
Schmidt adalah sesorang ahli astronomi Amerika yang menemukan jarak-jarak
kuasar dalam alam semesta. Di tahun 1963 ia mula-mula mengukur pergeseran merah
dan kuasar C 273 yang ternyata begitu besar sehingga menurut hukum Hubble ia
seharusnya terletak jauh di luar galaksi kita.
33. Carl Sagan (1934-1996)
Carl
Sagan adalah seorang ilmuwan Amerika yang dikenal karena penelitiannya mengenai
kemungkinan adanya bentuk kehidupan di luar planet bumi. Ia terlibat sebagai
peneliti dalam berbagai misi wahana tak berawak yang diluncurkan oleh NASA,
diantaranya adalah misi Mariner ke planet Venus dan Viking ke planet Mars.
Begitulah ulasan dari kami tentang 33 Astronom Terkenal serta Kontribusinya dalam Perkembangan Ilmu Astronomi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat kita semua .Terima kasih dan jangan lupa untuk di share.
Sumber: 2012. Saripudin, Ahmad. Astronomi Jagat Raya. Bandung: Penerbit
CV DEA ART PUSTAKA.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan