Home Top Ad

Responsive Ads Here

Eksperimen Membuat Pelangi dari Plastik Transparan

Share:


Eksperimen Membuat Pelangi dari Plastik Transparan

Pernahkan kalian melihat pelangi? Indah bukan! Pelangi biasanya terjadi setelah hujan. Cahaya matahari yang mengenai air kemudian terbiaskan terbentuklah pelangi yang indah. Saat pagi dan sore merupakan saat yang tepat untuk melihat pelangi karena matahari tidak boleh terlalu tinggi. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membuat pelangi yang indah itu. Mari kita simak bersama.

Tujuan Eksperimen

Eksperimen ini bertujuan mengetahui bahwa pola berwarna (seperti pelangi) yang dicermati pada plastik disebabkan oleh interferensi dan menghasilkan pola seperti pelangi. Pelangi sendiri merupakan gejala optik dan meterologi berupa cahaya warna-warni yang saling sejajar yang tampak di langit.

Bahan-bahan Eksperimen

1.    Dua bujur sangkar plastik transparan tebal dengan sisi sekitar 30 cm dan tebal sekitar 3 mm
2.    Kain bersih
3.    Sabun
4.    Air
5.    Selotip
6.    Selembar kertas berwarna gelap
7.    Lampu meja

Prosedure Eksperimen

1.    Bersihkan kedua sisi setiap bujur sangkar menggunakan sabun dan air secara hati-hati. Selanjutnya, bilaslah dengan air yang lebih banyak, kemudian keringkan permukaannya dengan kain yang lembut dan bersih.
2.    Satukan kedua bujur sangkar secara rapat. Peganglah erat-erat dan rekatkan bagian tepinya menggunakan selotip. Dalam hal ini, kita mungkin membutuhkan bantuan teman untu melakukannya.
3.    Rekatkan kertas berwarna hitam pada salah satu sisi lapisan transparan.
4.    Peganglah lapisan transparan yang telah ditempeli kertas di bawah lampu meja yang terang.
5.    Perhatikan pola pelangi pada lapisan transparan yang disebabkan oleh gelombang cahaya yang saling berinterferensi.
6.    Tekuklah lapisan transparan secara hati-hati, lalu amatilah perubahan pola tersebut.

Fisika di balik eksperimen

Pola berwarna yang kita lihat pada plastik disebabkan oleh interferensi. Cahaya putih dari lampu dipantulkan oleh puncak lembaran kedua. Kedua lembaran itu dipisahkan oleh lapisan udara (atau mungkin minyak) yang sangat tipis. Karena sela inilah, kedua rangkaian gelombang cahaya yang dipantulkan menjadi saling tidak sefase. Warna tampak ketika keduanya berinteferensi sama dengan air beriak di danau.

Sementara itu, cahaya putih tersusun atas berbagai warna cahaya. Warna cahaya adalah ukuran panjang gelombang berks cahaya. Mata kita mendeteksi panjang gelombang cahaya, sedangkan otak kita memberikan warna standar terhadapnya, yang akhirnya bisa kita lihat. Sebagai contoh, merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang daripada cahaya hijau, sedangkan cahaya hijau mempunyai panjang gelombang yang lebih panjang daripada cahaya biru.

Pola pada plastik disebabkan oleh panjang gelombang atau warna tertentu dalam cahaya putih yang diperlemah oleh interferensi destruktif, yang menyiasakan panjang gelombang cahaya lain yang bergerak menuju mata kita, yang akhirnya bisa dilihat.

Lebar sela antarlembaran plastik berpengaruh terhadap warna yang saling memperlemah. Jika selanya setengah dari lebar panjang gelombang cahaya biru, kedua rangkaian gelombang itu akan cukup tak sefase untuk saling memperlemah sepenuhnya.

Dalam kenyataannya, sela itu beberapa kali lebih besar daripada panjang gelombang cahaya, tetapi ini masih tetap mempengaruhi fase kedua rangkaian gelombang dengan cara yang sama. Sela antar kedua lembar plastik tidak rata dengan sempurna sehingga kita pasti melihat warna-warna yang berbeda di tempat-tempat berbeda. Jika kita menekuk plastik atau meremasnya, kita akan melihat pola-pola berwarna itu menyebar dan berubah karena lebar selanya bermacam-macam.

Itu tadi sedikit artikel tentang Eksperimen Membuat Pelangi dari Plastik Transparan. Semoga dapat bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terima kasih.



Sumber: Nurjatmika, Yusep. 2012. Ilmu Pengetahuan Seputar Bumi & Alam Semesta. Depok Jawa Barat: Penerbit Kirr Direction.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan