4 Gaya Fundamental dalam
Fisika yang Membentuk Alam Semesta - Hukum-hukum
fisika di alam semesta mulai berlaku setelah Big Bang. Hukum-hukum ini
didasarkan empat gaya fundamental yang dikenal fisika modern dewasa ini.
Gaya-gaya ini terbentuk bersamaan dengan pembentukan partikel sub-atomik
pertama pada waktu spesifik segera setelah Big bang untuk membentuk seluruh
aturan dan sistem alam semesta. Atom-atom yang menyusun materi alam semesta
terwujud dan tersebar merata di alam semesta berkat interaksi gaya-gaya ini.
Gaya-gaya ini adalah gaya tarik massa atau yang dikenal sebagai gaya gravitasi,
gaya elektromagnetik, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah. Semua gaya ini
memiliki intensitas dan bidang kerja berbeda. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir
lemah beroperasi hanya pada skala subatomik. Dua gaya lainnya gravitasi dan
gaya elektromagnetik mengatur kumpulan atom atau yang disebut dengan materi.
Pengaturan
tanpa cacat diatas bumi disebabkan proposrsi yang sangat rumit dari gaya-gaya
ini. Perbandingan gaya-gaya ini menghasilkan suatu hal yang menarik. Semua
materi yang diciptakan dan diedarkan ke penjuru alam semesta setelah Big Bang
dibentuk oleh gaya-gaya yang sangat jauh berbeda ini.
Nilai dari masing-masing
gaya
Berikut
adalah nilai gaya fundamental dengan selisih menajubkan, dalam satuan standard
internasional.
Gaya
nuklir kuat 15
Gaya
nuklir lemah 7,03 x 10 ˉ3
Gaya
elektromagnetik 3,05 x 10 ˉ12
Gaya
gravitasi 5,90 x 10 ˉ39
Gaya-gaya
fundamental ini memungkinkan pembentukan alam semesta melalui penyebaran
kekuatan dengan sempurna. Proporsi antara gaya-gaya didasarkan pada
keseimbangan yang begitu rumit sehingga menimbulkan efek khusus itu terhadap
partikel-partikel pada proporsi itu saja.
Jenis Gaya Fundamental
Jenis gaya fundamental fisika dalam pembentukan alam semesta ada empat yaitu, gaya nuklir kuat,
gaya nuklir lemah, gaya elektromagnet dan gaya gravitasi. Adapun penjelasan
dari keempat gaya tersebut adalah sebagai berikut.
1. Gaya Nuklir Kuat
Disini
kita dapat menyaksikan bagaimana atom dicuptakan, momen demi momen, dan
keseimbangan dahsyat yang berlaku dalam pembentukan atom. Semua yang ada
disekitar kita termasuk diri kita sendiri disusun oleh atom-atom dan atom-atom
ini mengandung banyak partikel. Apakah gaya yang tetap menyatukan semua
partikel yang membentuk inti atom? Gaya nuklir kuat menurut hukum-hukum fisika
dapat menjaga inti tetap utuh dan merupakan
gaya paling dahsyat.
Proton
dan netron dijaga oleh gaya ini dalam inti atom agar tetap pada tempatnya.
Begitulah inti atom terbentuk. Gaya ini sangat kuat sehingga hampir menyebabkan
proton dan netron dalam inti saling berkaitan. Partikel-partikel kecil yang
memilih gaya ini disebut juga “gluon” yang dalam bahasa Latin berarti lem.
Kekuatan ikatan tersebut disesuaikan dengan sangat teliti. Intensitas gaya ini
telah diatur secara spesifik agar proton dan netron tetap berjarak tertentu.
Bila gaya ini saja sedikit saja lebih kuat, maka proton dan netron akan saling
bertabrakan. Bila gaya ini sedikit saja lemah, mereka akan saling menjauh.
Besarnya gaya ini tepat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membentuk inti atom
setelah detik-detik pertama Big Bang.
Kedahsyatan
gaya nuklir kuat yang dilepaskan diperlihatkan pada pengeboman Hiroshima dan
Nagasaki. Pelepasan sejumlah kecil gaya ini yang tersembunyi di dalam inti atom
dapat menyebabkan bom atom sangat efektif.
2. Gaya Nuklir Lemah
Keseimbangan
di dalam atom merupakan salah atu faktor penting yang dapat menjaga keteraturan
di muka bumi ini ada. Keseimbangan ini menjaga agar segala sesuatu tidak
tiba-tiba terurai atau memancarkan radiasi berbahaya. “Gaya nuklir lemah”
bertanggung jawab atas keseimbangan antara proton dan netron dalam inti atom.
Gaya ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan inti yang
mengandung sejumlah besar netron dan proton.
Meskipun
keseimbangan ini dijaga sebuah netron bila dibutuhkan dapat berubah menjadi
proton. Karena jumlah proton di dalam inti di akhir proses berubah, atom
berubah pula dan menjadi atom berbedda tanpa terurai dan meneruskan
eksitensinya. Sabuk pengaman ini melindungi organisme hidup dari bahaya yang
akan muncul jika partikel-partikel terurai tanpa terkendali dan membahayakan
manusia.
3. Gaya Elektromagnet
Era
baru dalam dunia fisika mulai terbuka ketika ditemukan gaya ini. Pada saat
itulah diketahui bahwa setiap partikel mengandung muatan listrik menurut
karakteristik strukturnya masing-masing dan bahwa ada gaya di antara
muatan-muatan listrik ini. Partikel-partikel yang bermuatan listrik berlawanan
saling tarik dan partikel-partikel bermuatan sama akan saling tolak disebabkan
oleh adanya gaya ini sehingga menjamin proton dalam inti atom dan elektron yang
mengorbit di sekeliling tarik-menarik. Dengan cara ini, dua elemen dasar atom,
inti dan elektron tetap di tempat mereka.
Sekecil
apapun perubahan kekuatan pada gaya ini dapat menyebabkan elektron-elektron
terlepas jauh dari inti atau melekat pada inti. Pada kedua kasus ini, atom
tidak mungkin terbentuk sehingga alam semesta pun tidak ada. Akan tetapi, sejak
momen pertama gaya ini terbentuk, proton-proton dalam inti menarik elektro
dengan besar gaya yang tepat dibutuhkan untuk pembentukan atom.
4. Gaya Gravitasi
Satu-satunya
gaya yang dapat kita rasakan setiap saat adalah gravitasi, namun sedikit sekali
yang kita ketahui tentangnya. Gaya gravitasi sebenarnya sering juga disebut
gaya tarik massa. Gaya ini paling lemah dibandingkan gaya lainnya, namun karena
gaya inilah, massa-massa yang sangat besar dapat saling tarik menarik. Karena
gaya inilah galaksi dan bintang-bintang di alam semesta tetap berada pada
orbitnya masing-masing. Bulan dapat mengitari bumi karena adanya gravitasi ini
begitu juga planet-planet tetap da dalam orbit tertentu mengitari matahari,
karena adanya gaya gravitasi. Kita dapat berjalan, rumah-rumah dapat tegak di
atas bumi karena gaya ini. Bila ada pengaruh dalam nilai gaya ini,
bintang-bintang akan jatuh, bumi akan keluar dari orbitnya, dan kita akan
bertebaran ke luar angkasa. Bila nilainya lebih besar sedikit saja,
bintang-bintang akan bertabrakan, bumi akan bergerak menuju matahari, dan kita
akan melesak ke dalam kerak bumi. Walaupun tampak kecil sekali kemungkinan ini
bagi kita, semua itu tidak akan terelakan bila gaya ini bergeser dari nilainya
yang sekarang sekalipun hanya untuk sesaat.
Para
ilmuwan yang sedang meneliti subjek ini mengakui bahwa ketepatan nilai
gaya-gaya fundamental itu sangat penting demi keberadaan alam semesta. Seorang
ahli biologi molekuler yang terkenal, Michael Denton menyatakan dalam bukunya Nature’s Destiny: How the Laws of Biology
Reveal in the Universe;
Jika
misalnya, gaya gravitasi satu triliun kali lebih kuat, maka alam semesta akan
jauh lebih kecil dan sejarah hidupnya lebih pendek. Sebuah bintang rata-rata
akan mempunyai massa satu triliun lebih kecil dari matahari dan masa hidup
sekitar satu tahun. Di lain pihak, jika gravitasi kurang kuat, tidak ada
bintang dan galaksi yang akan pernah terbentuk. Jika gaya nuklir kuat sedikit
lemah sama saja, satu-satunya unsur yang stabil hanya hidrogen. Tidak ada atom
lain yang bisa terbentuk. Jika gaya nuklir kuat tersebut aedikit lebih kuat
dalam kaitannya dengan elektromagnetik maka inti atom yang terdiri dari dua
proton menjadi yang paling stabil di alam semesta – yang berarti tidak akan ada
hidrogen, dan jika ada bintang atau galaksi yang terbentuk, mereka akan sangat
berbeda dari bentuknya sekarang. Jelas sekali, jika semua gaya dan konstanta
ini tidak mempunyai nilai tepat demikian, tidak akan ada bintang, supernova,
planet, atom, dan kehidupan. Seorang ahli fisika terkemuka, Paul Davies,
menyatakan kekagumannya terhadap penetapan nilai-nilai hukum-hukum fisika yang
berlaku di alam semesta.
Sumber:
Ghalib, Achmad Kholish. 2009. The True
Power of Atom. Yogyakarta: Penerbit DIVA Press.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan