Saat malam hari dengan langit cerah jika kita melihat langit maka langit akan terlihat kerlap-kerlip karena adanya bintang. Bintang sendiri merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Nah ternyata bintang sendiri mempunyai temperatur yang berbeda-beda. Mari kita simak penjelasannya sebagai berikut.
Temperatur Bintang
Sepintas, bintang-bintang dilangit warnanya tampak sama, putih. Jika diamati lebih teliti menggunakan teleskop, ternyata bintang-bintang itu memiliki warna: merah, biru, kuning, dan sebagainya. Warna bintang ini menunjukkan temperatur bintang yang bersangkutan, semakin biru suatu bintang semakin panas bintang itu. Sebagai contoh yang bertemperatur 30.000 ºC dan berwarna biru, ada lagi bintang merah bertemperatur 3.000 ºC, sedang matahari adalah bintang warna kuning yang bertemperatur 6.000 ºC. Informasi yang kita peroleh tentang suatu bintang akan lebih lengkap jika kita memiliki prisma yang kita pasangkan pada teleskop sehingga cahaya yang datang dapat terurai. Dari sini, kita dapat memperoleh gambaranlebih lengkap tentang bintang itu seperti komposisi kimia, rotasi dan pergerakannya. Spektrum bintang sangat penting dan digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan klasifikasi bintang serta pergerakan bintang.
Spektrum Bintang
Spektrum sebuah bintang memiliki garis-garis gelap dan terang yang disebut garis-garis emisi dan absorpsi. Atom sebuah unsur terdiri dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Elektron ini dapat memiliki bermacam-macam tingkat energi dan dapat berpindah-pindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain. Garis gelap atau garis absopsi berasal dari proses elektron suatu atom saat elektron ini berpindah ke tingkat yang lebih tinggi sambil menyerap energi. Proses inilah yang menyebabkan garis-garis gelap pada spektrum suatu bintang. Sebaliknya jika elektron berpindah ke tingkat yang lebih rendah elektron ini akan memancarkan energi. Akibatnya timbulah garis-garis emisi. Garis-garis emisi dan absopsi atom-atom sangat khas (selalu terjadi pada panjang gelombang tertentu) sehingga dengan mengamati spektrum suatu bintang, kita dapat dengan mudah menemukan unsur-unsur apa yang dominan pada bintang itu.
Menentukan Pergerakan
Bintang dengan Efek Doppler
Bagaimana kita dapat menentukan pergerakan suatu bintang hanya dengan melihat spektrumnya? Dengan mengamati peristiwa yang disebut dengan efek Doppler. Misalnya, kita sedang berdiri di tepi jalan kemudian ada sebuah mobil yang bergerak ke arah kita sambil membunyikan klaksonnya. Kita akan mendengar bahwa bunyi klakson mobil itu saat mendekati kita semakin tinggi nadanya (frekuensinya semakin tinggi), dan setelah menjauhi nadanya semakin rendah.
Prinsip
di atas juga dipakai untuk melihat pergerakan bintang. Jika bintang bergerak
mendekati kita, spektrumnya akan tergeser ke arah frekuensi yang semakin tinggi
atau ke arah panjang gelombang biru. Sebaliknya, jika bintang bergerak menjauhi
kita, frekuensinya tergeser ke arah frekuensi yang lebih rendah (dalam panjang
gelombang merah). Peristiwa ini dikenal dengan nama pergeserah merah atau pergeseran
biru.
Dengan
membandingkan spektrum bintang dengan spektrum standar yang dibuat di
labolatoruium, kita dapat menentukan seberapa besar pergeseran spektrum bintang
akibat efek Doppler. Jumlah pergeseran
garis spektrum ini kemudian digunakan untuk menentukan seberapa besar komponen
kecepatan pergerakan bintang dalam arah garis pandang kita. Komponen kecepatan
bintang dalam arah garis pandang ini disebut sebagai kecepatan radial.
Misalnya,
suatu garis spektrum bintang tergeser sebesar delta λ terhadap garis spektrum
standar/pembanding maka kecepatan radial dapat diperoleh menggunakan hubungan:
Dengan v adalahkecepatan radial bintang dan c adalah kecepatan cahaya.
Kecepatan
radial bintang bukan kecepatan bintang yang sebenarnya, hanya merupakan
komponen kecepatan ruang bintang (kecepatan yang sebenarnya) dalam arah garis
pandang kita. Kecepatan ruang bintang dapat diperoleh bila pergerakan bintang
pada bidang langit, atau biasa disebut sebagai gerak diri (proper motion), kecepatan radial serta jaraknya diketahui.
Itu
tadi sedikit penjelasan tentang Spektrum
Bintang, Temperatur Bintang serta Menentukan Pergerakan Bintang. Semoga
dapat bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terimakasih
atas kunjuangannya dan jangan lupa untuk di share.
Sumber : 2009.
Admiranto, A. Gunawan. Menjelajahi
Bintang dan Alam Semesta. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan