Home Top Ad

Responsive Ads Here

Pengertian Astronomi, Cabang, Sejarah dan Manfaat Ilmu Astronomi

Share:

 Pengertian Astronomi, Cabang, Sejarah dan Manfaat Ilmu Astronomi

Pengamatan terhadap benda langit telah dilakukan berabad-abad yang lalu. Dahulu dikenal dengan nama ilmu falak dan ilmu nujum. Keduanya sama-sama merupakan kegiatan pengamatan terhadap benda langit. Namun, pada masa itu pengamatan lebih cenderung dikhususkan kepada pengamatan terhadap benda langit berupa bintang. Baru setelah pengamatan lebih dilakukan secara ilmiah menggunkan peralatan optik dikenal dengan istilah astronomi.

Pengertian Astronomi

Astronomi adalah cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki benda dan isi jagat raya ini. Sedangkan orang yang mempelajari ilmu tersebut disebut astronom. Astronomi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam. Astronomi memiliki objek pengamatan berupa jagat raya dengan segala isinya. Jagat raya dapat dianggap sebagai sebuah labolatorium besar. Di jagat raya ini dapat kita dapat menguji kebenaran setiap teori-teori yang telah muncul dari zaman dulu. Selain itu, di jagat raya ini juga dapat diketahui bagaimana perilaku benda-benda alam yang sesungguhnya. Misalnya, apakah benar matahari benar-benar bergerak dari timur menuju barat ataukah hanya gerakan semu saja. Kondisi-kondisi ekstrim yang sulit dan tidak mungkin diciptakan di labolatoruim juga dapat mudah ditemukan di jagat raya. Misalnya, ruangan hampa yang berukuran luas, materi dengan kerapatan tinggi, medan gravitasi dan medan magnet yang sangat kuat.

Cabang Ilmu Astronomi

Pada dasarnya ilmu astronomi mempunyai lima cabang, yaitu kosmogini, astrofisika, astrometi, astronomi praktis, astronomi deskritif. Adapun penjelasan dari kelima astronomi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kosmogini
Kosmogini merupakan cabang dari ilmu astronomi yang membahas tentang asal-muasal benda angkasa. Selain itu juga membahas bagaimana benda angkasa itu terbentuk seperti bintang, matahari, dan planet.

2. Astrofisika
Astrofisika merupakan cabang dari ilmu astronomi yang membahas tentang sifat fisik benda angkasa. Selain itu juga membahas tentang spesifik benda angkasa tersebut yang mencangkup: keadaan temperature dan radiasi, keadaan permukaan benda, keadaan lapisan dan keadaan-keadaan yang berhubungan dengan sifat benda.

3. Astrometri
Astronemi merupakan cabang dari ilmu astronomi yang membahas tentang hubungan geometri benda-benda angkasa seperti, revolusi dan rotasi, ukuran dan kedudukan benda-benda angkasa, serta jarak antar benda angkasa.

4. Astronomi Praktis
Astronomi praktis merupakan cabang dari ilmu astronomi yang membahas tentang cara mengamati benda langit dengan alat dan metode astronomi. Cara ini digunakan untuk mendapat data yang baik dalam pengamatan benda langit.

5. Astronomi Deskriptif
Astronomi deskriptif merupakan cabang dari ilmu astronomi yang membahas tentang fakta-fakta gejala astronomi dan bagaimana terjadinya gejala astronomi tersebut.

Perkembangan Ilmu Astronomi

Pengamatan fenomena langit sebenarnya telah dilakukan sejak zaman kuno oleh orang-orang Cina, Mesopotamia, dan Mesir. Tetapi astronomi sebagai ilmu, baru berkembang di Yunani pada abad ke-6 SM.

Bapak astronomi modern dimulai oleh Thales pada abad ke-6 SM yang berpendapat bahwa Bumi berbentuk datar. Walaupun pada abadyang sama Phytagoras telah mengetahui bahwa Bumi berbentuk bulat, terobosan penting yang pertama bagi astronomi dilakukan oleh Asistoteles menyatakan bahwa Bumi bulat bundar dengan didukung dengan sejumlah bukti ilmiah.

Terobosan kedua hampir dilakukan oleh Aristarchus pada abad ke-3 SM jika saja dia mempunyai cukup banyak pendukung. Aristarchus bukan saja berpendapat bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta, tetapi juga menyatakan bahwa bumi berputar dan beredar mengelilingi matahari (Heliosentris) yang merupakan pusat gerak langit. Namun sayangnya teori ini tidak mendapat tempat di zaman itu.

Zaman Astronomi Klasik Yunani ditutup oleh Hipparchus pada abad ke-1 SM yang menyatakan bahwa Bumi yang bundar itu diam; Matahari, Bulan, dan Planet-planet mengelilingi Bumi. Sistem Geosentris ini disempurnakan oleh Ptolomeus abad ke-2 M dan lebih dikenal sebagai sistem Ptolomeus.

Lebih dari tiga abad konsep geosentris diterima masyarakat dunia. Pada tahun 1512 Copernicus membuka sejarah baru dengan mengemukakan bahwa Planet dan Bintang bergerak mengelilingi Matahari dengan orbit lingkaran. Pada tahun 1609, Kepler mendukung gagasan tersebut dengan mengeluarkan tiga hukumnya yang selain menyebutkan bahwa matahari adalah pusat Tata Surya, juga memperbaiki orbit planet menjadi elips.

Pada tahun yang sama, Galileo menjadi penemu teleskop yang pertama. Melalui pengamatan dengan teleskopnya, ia mendapatkan kesimpulan bahwa Bumi bukanlah pusat gerak. Penemuan teleskop oleh Galileo ini bukan saja membantu menguatkan konsep Heliosenstris Copernicus, tetapi juga membuka lembaran baru dalam perkembanagn ilmu astronomi.

Manfaat Ilmu Astronomi

Ilmu astronomi mempunyai banyak manfaat, adapun manfaat ilmu astronomi bagi kehidupan manusia adalah adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui pergerakan benda-benda langit, selain itu juga penyebaran dan karakteristik benda langit.
2. Dapat menentukan waktu dimana berpatokan pada matahari atau bulan.
3. Dapat digunakan sebagai petunjuk fenomena alam di bumi.
4. Dapat digunakan untuk memprediksi cuaca.
5. Dapat digunakan untuk menentukan ramalan

Itu tadi sedikit penjelasan tentang Pengertian Astronomi, Cabang Astronomi, Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Astronomi, dan Manfaat Ilmu Astronomi. Semoga dapat bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terimakasih.



Sumber: Saripudin, Rahmat. 2009. Astronomi dan Jagat Raya. Bandung: Penerbit CV DEA ART PUSTAKA.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan