Home Top Ad

Responsive Ads Here

Perjalanan Teori Ruang-Waktu Yang Meliuk

Share:

Perjalanan Teori Ruang Waktu Yang Meliuk

Perjalanan Teori Ruang-Waktu Yang Meliuk - Persamaan relativitas pada dasarnya lebih dulu diterbitkan oleh Lorenzt. Namun, komunitas ilmu mengakui Einstein sebagai penemunya dikarenakan cara penurunan dan penafsirannya. Einstein menerapkan logika yang berani secara konsisten sedangkan Lorenzt masih mempertahankan kerangka pemikiran tradisional. Berbeda dengan Lorenzt dan Poincare yang berangkat dari percobaan Michelson, Einstein lebih mengandalkan penalaran logikanya. Pada tahun 1906, ketika kebenaran teori relativitas Einstein digugat oleh seorang ilmuwan terkenal berdasarkan percobaan secara terbuka, Einstein tidak peduli dan benar bahwa beberapa waktu kemudian percobaan tersebut ketahuan keliru.

Einstein berangkat dari dua asumsi yang menurutnya benar. Asumsi pertama adalah asas relativitas. Menurut asas ini, tidak mungkin untuk membedakan satu sistem dari yang lain jika dua-duanya bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak dipercepat. Sebagai contoh, yaitu jika seseorang berada dalam gerbong kereta api dan melihat kereta api lain lewat jendela pasti seseorang tersebut akan merasa bingung bahwa kereta yang bergerak adalah kereta yang ia tumpangi atau keret disebelahnya kecuali dengan melihat keluar jendela. Semua hukum fisika, baik mekanika maupun elektromagnetisme berlaku tanpa perubahan dalam setiap kerangka yang kecepatannya tetap. Asumsi kedua, kecepatan cahaya dalam ruang kosong selalu tetap, bebas dari gerakan sumber cahaya maupun pengamat.

Bertahun-tahun kemudian, Einstein mengakui bahwa asumsi kedua berasal dari percobaan Michelson. Namun, Einstein tidak mengutip percobaan tersebut daalam makalah aslinya. Oleh karena itu, diperkirakan Einstein memang menganggap percobaan Michelson tidak penting bagi teorinya. Walaupun asumsi kedua bersifat mandiri tetapi masih ada kaitannya dengan asumsi pertama.

Cara pandang teori klasik menganggap bahwa andaikata seseorang berada di dalam roket yang melejit secapat cahaya maka cahaya yang meninggalkan wajah seseorang tersebut tidak akan pernah sampai ke cermin yang berada di depan muka orang tesebut. Hal itu dikarenakan dalam cara pandang teori klasik menganggap bahwa seseorang bergerak secepat cahaya itu sendiri. Einstein menolak cara pandang tersebut dikarenakan menurut asas relativitas setiap peristiwa fisika harus sama disembarang kerangka acuan, bebas dari kecepatan kerangka itu termasuk pantulan cahaya dari cermin. Soal ini dapat diatasi jika diandaikan bahwa kecepatan cahaya masih terukur sama diroket tersebut dibandingkan di tempat yang diam, yakni kecepatan cahaya tidak tergantung dari kerangka acuan.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan