Home Top Ad

Responsive Ads Here

Pengertian Teleskop Bias dan Sejarah Teleskop Bias

Share:

Pengertian Teleskop Bias dan Sejarah Teleskop Bias

Bagaimana kabar kawan sekitar fisika, apakah baik-baik saja? Nah, pada kesempatan kali ini mimin akan menjelaskan tentang teleskop bias. Kalian sudah tau belum apa itu teleskop bias? Bagaimana sejarah ditemukannnya teleskop bias? Untuk menjawab petanyaan diatas, mari kita simak penjelasan tentang teleskop bias yang singkat dan padat berikut ini.

Pengertian Teleskop Bias

Teleskop bias merupakan alat optik yang umumnya digunakan untukmelihat benda-benda jauh seperti bulan, dan planet-planet lain yang ada di tata surya seperti Mars dan Jupiter. Prinsip kerja terpong bias yaitu  dengan pembekokan cahaya ketika sinar melewati satu medium ke medium lainnya, misalnya dari udara ke kaca. Dalam hal ini, kaca diartikan sebagai lensa, dan mungkin mempunyai beberapa komponen lain yang bentuk fisiknya berupa cembung, cekung, atau plan-pararel.

Sejarah Teleskop Bias

Teleskop bias pertama kali ditemukan oleh para pembuat kacamata di Belanda pada abad ke-16. Namun, Galileo adalah orang pertama yang menggunakan teleskop untuk mengamati benda-benda langit. Sejak itu teleskop bias semakin sering dipakai untuk mengamati benda-benda langit.

Rancangan telsekop bias cukup sederhana, hanya ada lensa obyektif dan okuler. Teleskop jenis ini sudah semakin jarang dikembangkan, terutama dalam dunia astronomi yang sudah sangat maju seperti sekarang. Ada beberapa kelemahan yang dimiliki sebuah teleskop bias, misalnya aberasi kromatis pada lensa obyektifnya dan kesulitan membuat lensa obyektif dengan diameter yang besar.

Aberasi kromatis pada refrraktor terjadi karena komponen cahaya bintang memiliki jarak fokus yang berbeda-beda: jarak fokus panjang gelombang merah lebih panjang daripada panjang gelombang biru, ini mengakibatkan bayangan bintang yang datang pada lensa menjadi kabur. Masalah ini biasanya diatasi dengan menggabungkan dua buah lensa (satu cekung dan satu cembung) dengan indeks bias yang berbeda sebagai lensa obyektifnya.
Objektif yang dipasang pada teleskop hanya disangga oleh bagian dalam tabung teleskop itu. Semakin besar diameter lensa, semakin berat lensanya dan cenderung untuk berubah bentuk. Akibatnya, mutu bayangan yang dihasilkan tidak sempurna. Perubahan bentuk lensa ini disebabkan lensa yang terbuat dari gelas sebenarnya adalah cairan yang membeku terlamba sehingga jika dipasang tegak, bagian yang terletak lebih tinggi cenderung “mengalir” ke bawah.

Kesulitan lain berkaitan dengan proses pembuatan lensa. Semakin besar ukuran lensa, semakin sulit pula membuat lensa yang benar-benar bebas dari gelembung-gelembung udara serta cukup homogen agar bayangan yang diambil dengan menggunakan teleskop ini tidak mengalami distorsi.

Atas kesulitan-kesulitan itu, para ahli atronomi tidak lagi berusaha membuat teleskop refraktor dengan diameter yang besar. Teleskop refraktor terbesar yang ada di dunia sekarang ini adalah teleskop di Observarium Yerkes dengan diameter objektif satu meter.

Demikian sedikit penjelasan dari kami tentang Pengertian Teleskop Bias dan Sejarah Teleskop Bias terlengkap. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman sekitar fisika. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terimakasih atas kunjuangannya dan jangan lupa untuk dishare.


Sumber : 2009. Admiranto, A. Gunawan. Menjelajahi Bintang dan Alam Semesta. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan