Termometer merupakan alat untuk mengukur suhu tubuh. Ada
beberapa media cair yang umum digunakan dalam termometer seperti menggunakan
alkohol dan raksa. Ada banyak sekali kelebihan dan kekurangan menggunakan media
tersebut. Namun ada media termometer menggunkan merkuri. Artinya bahwa
termometer tersebut merupakan termometer merkuri. Lalu apa itu termometer
merkuri? Siapa penemu termometer merkuri? Bagaimana cara menjaga dan menyimpan
termometer merkuri? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, simaklah
penjelasan berikut ini.
Pengertian Termometer Merkuri
Termometer Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muaianya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama.
Alat ini terdiri atas
pipa kapiler yang menggunakan maternal kaca dengan kandungan Merkuri di ujung
bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa
udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang
telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah
Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Penemu Termometer Merkuri
Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G, Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul “Penemuan Skala Termperatur Celsius” yang di antara isinnya menjelaskan metode kalibrasi alat termometer seperti di bawah ini :
Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G, Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul “Penemuan Skala Termperatur Celsius” yang di antara isinnya menjelaskan metode kalibrasi alat termometer seperti di bawah ini :
1. Letakkan
silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer
disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin
titik beku air.
2. Dengan
cara yang sama, tandai poin termometer di saat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat
dipanaskan.
3. Bagi
panjang dari dua poin di atas menjadi seratus bagian yang sama.
Sampai saat ini poin kalibrasi diatas
masih digunakan untuk mencari rata-rata skala Celsius pada Termometer Merkuri.
Poin-poin tersebut
tidak dapat dijadikan metode kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik
beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
Cara Kerja Termometer Merkuri :
Termometer merkuri mempunyai beberapa alur dalam kerjanya, adapun cara kerja dalam termometer merkuri adalah sebagai berikut:
Termometer merkuri mempunyai beberapa alur dalam kerjanya, adapun cara kerja dalam termometer merkuri adalah sebagai berikut:
1. Sebelum
terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal.
2. Perubahan
suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan perubahan volume.
3. Volume
merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
Menyimpan Termometer Merkuri
Bagi keluarga yang masih mempunyai anak balita, sering kali menghadapi anak yang demam panas. Ibu-ibu yang awas akan perubahan temperatur anaknya, biasanya menyimpan termometer di rumah agar dapat memonitor suhu tubuh anaknya dari waktu-kewaktu. Termometer yang banyak digunakan biasanya yang terbuat dari bahan kaca dimana didalamnya terdapat cairan. Termometer ini dapat dibeli di apotik atau di toko obat, dan harganya cukup terjangkau.
Termometer yang
banyak dipasaran dengan harga terjangkau adalah termometer yang menggunakan
cairan merkuri, yang disimpan
dalam bejana kaca tembus pandang. Apabila temperatur disekitar termometer
meningkat, cairan merkuri memuai dan menunjuk angka tertentu yang sekaligus
merupakan angka temperatur yang diukur. Karena terbuat dari kaca, termometer
ini sangat mudah pecah. Apabila termometer pecah, cairan merkuri di dalam
termometer keluar ke alam
bebas.
Sebagaimana
diketahui, bahan merkuri adalah bahan yang berbahaya bagi lingkungan dan
manusia. Merkuri adalah logam berat yang dapat menjadi pencetus beberapa
penyakit berbahaya. Merkuri bisa masuk ke dalam tubuh dan tersimpan dalam
darah. Masuknya merkuri dalam tubuh, dapat melalui makanan atau minuman yang
tercemar merkuri. Kalau pecahan termometer merkuri tersebar ke bahan-bahan di
dalam rumah. Secara langsung dapat membahayakan penghuni rumah. Bisa juga
termometer pecah dan merkuri tumpah ke lantai. Apabila lantai dibersihkan
dengan air, air bekas pencucian yang tercemar merkuri masuk ke dalam saluran
drainase sehingga merkuri akan mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, apabila
menyimpan termometer merkuri di rumah, pastikanlah bahwa termometer itu
tersimpan dengan baik dan jangan sampai pecah. Kalau penyimpanan dan penggunaan tidak menjamin termometer dari
kemungkinan pecah, ada baiknya menggunakan termometer non-merkuri.
Itu tadi sedikit artikel tentang pengertian dan definisi termometer
merkuri, penemu termometer merkuri, cara kerja termoemer merkuri dan cara
menyimpan termometer merkuri.
Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman sekitar fisika.
Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terimakasih atas
kunjuangannya dan jangan lupa untuk di share.
Sumber : R.A. Hetti. 2009. Termometer dan Kegunaannya. Bandung : Penerbit PT. Puri Pustaka.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan