Selamat pagi kawan sekitar
fisika pada kesempatan kali ini mimin akan menjelaskan tentang alam semesta.
Kalian sudah tau belum apa itu alam semesta? Apa saja hukum yang
mengatur tentang alam semesta? Dan siapa tokoh yang fisika yang berkontribusi
dalam memberikan hukum dalam alam semesta? Untuk mengetahui petanyaan diatas, mari kita
simak penjelasan tentang alam semesta yang singkat dan padat berikut ini.
Pengertian Alam Semesta
Alam Semesta atau biasa disebut dengan Jagat Raya merupakan gabungan dari planet,
bintang, galaksi, ruang antar galaksi. Dalam memahami alam semesta dalam
lingkung yang besar, ada dicabang ilmu kosmologi. Perkembangan kosmologi
berkembang pada abad ke-20 berdasarkan pengamatan, hal ini dikenal dengan
fisika kosmologi. Dalam fisika kosmologi alam semesta dibagi menjadi dua macam,
yaitu kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis.
Alam semesta juga diartikan sebagai segala sesuatu yang ada secara fisik,
baik itu ruang, waktu, materi, dan energi. Dalam istilah semesta lebih dekat
dengan menuju arti kosmos, dunia, atau alam.
Hukum Dalam Alam Semesta
Selama abad ke-17 pengakuan bahwa Alam Semesta diatur oleh hukum fisika. Tiga orang yang jelas bertanggung jawab : Galileo, Kepler, dan Newton.
Galileo Galilei
melalui pengembangannya dengan sebuah pertanyaan yang membawanya pada
eksperimen benda jatuh. Dia menumbangkan anggapan lama bahwa obyek-obyek lebih
berat akan jatuh lebih cepat daripada yang ringan, dengan mengumumkan bahwa
semua benda, jatuh pada kecepatan seragam (kecuali jika diperlambat oleh
hambatan udara). Dia membuktikan ini melalui demonstrasi yang bisa dilihat pada
menara piring Pisa, menurut catatan yang meragukan. Dia menemukan, bahwa
kecepatan jatuh terus bertambah secara seragam tiap detiknya, yaitu sekitar 32
kaki per detik.
Johannes Kepler,
cukup aneh menggunakan pendekatan yang tidak ilmiah. Dia telah mewarisi, sebuah
massa besar hasil observasi yang tepat pada gerakan tampak planet-planet
dilangit, yang dengan teliti dibuat oleh astronom Tyhco Brahe sepanjang hidupnya. Kepler konsentrasi pada Planet Mars
karena data tentangnya adalah paling lengkap. Dia tidak mempunyai gagasan nyata
tentang bagaimana gerakaktualnya, tapi mulai mencoba setiap skema yang dapat
dipikirkan, betapapun absurd, memeriksa satu demi satu melalui posisi-posisi
observasi, dan membuang segala yang tidak sesuai dengan fakta. Akhirnya dia
menemukan gerak sebenarnya Mars (dan planet lain) dan menyatakannya melalui
tiga hukum dasar.
Adalah mungkin, karena
dia berkemauan mencoba apa saja sekali lagi, bahwa Kepler bisa (bukan dengan
malas) melepaskan diri dari seluruh opini sebelumnya, yang menyakini bahwa
planet-planet harus bergerak dalam lingkaran, hanya karena lingkaran adalah
bentuk sempurna. Dia mendapatkan bahwa dalam kenyataan, setiap planet bergerak
dalam orbit elips, dengan Matahari berada di salah satu fokusnya. Kedua, dia
memperoleh bahwa sebuah garis yang menghubungkan planet dengan Matahari (vector radius) menyapu area dengan luas
yang sama dalam waktu yang sama. Hukum ketigannya muncul belakangan, bahwa
pangkat tiga jarak planet adalah berbanding lurus dengan kuadrad periode
revolusi mereka mengelilingi Matahari. Perlu dicatat disini, bahwa Kepler bukanlah
seorang teoretisi, dan tidak mempunyai gagasan mengapa ketiga hukum ini
berlaku, tapi semata-mata diperoleh melalui usaha coba dan salah (trial and error), bahwa mereka memang
benar-benar sesuai fakta.
Sir Isac Newton,
disisi lain, adalah seorang teoretisi besar, mengambil hukum-hukum yang
ditemukan Galileo dan Kepler, dan menyusunnya menjadi dua hukum dasar sederhana
yang menjelaskan segala sesuatu. Satu adalah hukum inersia, menyatakan bahwa seberang
massa akan terus mempertahankan keadaan diamnya atau gerak seragamnya, kecuali
jika diubah oleh gaya luar. Yang lain adalah tentang gravitasi, menyatakan
bahwa gaya tarik antara dua massa berbanding lurus dengan hasil kali
massa-massanya, dan berbanding terbalik dengan kuadrad jaraknya, diukur dari
pusat ke pusat jika mereka adalah bola.
Dengan dua hukum
sederhana ini dan kalkulus (system baru matematika dimana dia mengembangkannya
untuk mempermudah persoalan-persoalan rumit), dia tidak hanya menjelaskan tiga
hukum Kepler, tentang gerak planet, tapi menunjukkan bahwa alam semesta, dalam semua bagian dan
gerakannya, diatur oleh hukum dasar yang seragam, segera astronom matematika
menerapkannya kepada tiap tes yang mungkin, dan mendapatkannya selalu benar,
menerapkannya pada semua pemikiran, contohnya adalah persoalan asal-usul
matahari dan keluargannya. Mereka menganggap bahwa hukum-hukum Newton yang
mengendalikan secara universal, harus dalam kekuatan dan control efektif ketika
Tata Surya lahir.
Demikian sedikit penjelasan dari kami tentang Pengertian Alam Semesta dan Hukum Dalam Alam Semesta yang mungkin banyak orang lain yang belum tahu. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman sekitar fisika. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terimakasih atas kunjuangannya dan jangan lupa untuk dishare.
Sumber : Broms, Allan. 2010. Riwayat Alam Semesta. Yogyakarta : Penerbit Lukita.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan