Teori Ralat, Sumber Ralat dan Faktor
Penyebab Ralat -
Fisika mempelajari gejala alam secara kuantitatif, oleh
karena itu pengukuran dalam besaran fisis merupakan hal sangat penting. Mengukur
merupakan suatu kegiatan membandingkan suatu besaran fisis dengan besaran fisis
sejenis sebagai setandar yang telah diperjanjikan atau disepakati terlebih
dulu. Tujuan dari mengukur yaitu untuk mengetahui nilai ukur besaran fisis
dengan hasil yang akurat. Suatu benda yang diukur berulang maka akan mendapatkan nilai angka ukur yang
berbeda, demikian pula jika besaran fisis yang sama dan diukur oleh orang lain.
Jadi usaha untuk mendapatkan hasil ukur yang tepat betul tidak pernah tercapai,
dan yang bisa dicapai hanyalah memperoleh hasil terboleh jadi betul, dan nilai
kisaran hasil ukur.
Jika besaran fisis
yang diukur (x) maka hasil ukur boleh
jadi betul adalah nilai rerata pengukuran (
), dan kisaran hasil ukur dinamakan ralat pengukuran dan dinyatakan dengan (∆x). Untuk nilai kisaran hasil ukurnya (
± ∆x), yaitu mempunyai arti nilai itu berada antara x minimum yakni (
- ∆x), sampai dengan x maksimum yakni (
± ∆x). Suatu alat ukur dikatakan presisi apabila memberikan nilai ∆x yang lebih kecil. Setiap alat ukur mempunyai tingkat kepresisian
sendiri-sendiri, misalnya alat ukur panjang : pada mikrometer sekrup 0,001 cm,
jangka sorong 0,01 cm dan mistar 0,1 cm. Asil ukur akan dikatan baik apabila
diperoleh ralat relatif (
/ ∆x) yang bernilai kecil.
Sumber Ralat dan Faktor Penyebab Ralat
Setiap
hasil pengukuran tidak pernah terlepas dari suatu ralat. Suatu ralat bisa
dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu ralat sistematis (systematic error), ralat rambang (random error), dan ralat kekeliruan tindakan.
1. Ralat Sistematik
Ralat
pada kelompok ini memberikan efek yang tetap nilainya teradap hasil ukur dapat
dihilangkan apabila mengetauhi asal dari sumbernya. Berikut ini faktor-faktor
yang menyebabkan ralat ini ada empat, yaitu :
1. Alat
Misalnya
yaitu kesalahan kalibrasi, meter arus tidak menunjukkan angka nol sebelum
digunakan (zerro error) dan ketidak
elastisan benda (fatigue).
2. Pengamatan
Misalnya
karena ketidakcermatan kita dalam membaca skala alat. Hal ini bisa disebabkan
karena selama pada pembacaan mata pengamat terlalu ke bawah atau ke atas
terhadap objek yang sedang kita amati sehingga nilai yang terbaca tergeser dari
nilai yang sebenarnya (paralaks).
3. Kondisi
Fisis Pengamatan
Misalnya
yaitu ketika kondisi fisis saat pengamatan tidak sama dengan kondisi fisis saat
peneraan alat, sehingga hal itu
mempengaruhi penunjukkan alat.
4. Metode
Pengamatan
Misalnya
yaitu ketidaktepatan dalam pemilihan metode alat mempengarui hasil dari
pengamatan. Yang sering kita jumpai yaitukebocoran besaran fisis seperti panas,
cahaya, dll.
2. Ralat Rambang
Setiap
pengukuran yang dilakukan secara berulang atau pengamatan berulang untuk
besaran fisis yang tetap, ternya mempunyai nilai setiap pengukuran berbeda.
Ralat yang terjhadi pada pengukuran berulang ini disebut dengan ralat rambang atau ralat kebetulan atau ralat
random.
Faktor-faktor
dari penyebab ralat rambang ini ada empat yaitu sebagai berikut :
1. Ketepatan
Penaksiran
Misalnya
pada penaksiran terahadap penunjukkan skala yang dilakukan oleh pengamat yang
berbeda dari waktu ke waktu.
2. Kondisi
Fisis yang Berubah (Berfluktasi)
Misalnya
karena suhu atau tegangan listrik yang kita gunakan tidak stabil (berfluktasi).
3. Gangguan
Misalnya
adanya medan magnet yang kuat disekitar alat-alat listrik sehingga dapat mempengaruhi penunjukkan meter-meter
listrik.
4. Definisi
Misalnya
karena penampang pipa tidak terbentuk lingkaran sempurna maka penampang
diameternya pun akan menimpulkan ralat.
3. Ralat Kekeliuran
Tindakan
Kekeliuran
tindakan yang dilakukan oleh pengamat atau pengukur dapat terjadi dalam dua
bentuk yaitu sebagai berikut :
1. Salah
Berbuat
Misalnya
salah membaca, salah pengaturan situasi atau kondisi, salang membilang
(misalnya jumlah ayunan 11 kali terbilang 10 kali).
2. Salah
Hitung
Misalnya
kerap terjadi pada hitungan dengan pembulatan.
Itu
tadi sedikit penjelasan tentang teori ralat, sumber ralat dan faktor penyebab ralat. Semoga dapat bermanfaat.
Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terimakasih.
No comments
silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan