Home Top Ad

Responsive Ads Here

Pengertian Besaran Listrik dan Jenis Besaran Listrik

Share:


Selamat pagi kawan, pada kesempatan yang baik kali ini mimin akan membagikan sekilas informasi tentang pengertian besaran listrik dan jenis besaran listrik. Mari kita langsung saja mengulasnya.

A. PENGERTIAN BESARAN LISTRIK

Besaran  merupakan segala sesuatu yang dapat dihitung, dinyatakan dengan angka atau nilai dan semua besaran sudah pasti mempunyai satuan. Sedangkan besaran listrik merupakan besaran yang ada dalam kelistrikan yaitu seperti tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan listrik.

B. JENIS BESARAN LISTRIK

Adapun jenis besaran listrik adalah sebagai berikut:

1. Tegangan Listrik (V)

Tegangan  listrik biasa dinotasikan dengan V. Satuan tegangan listrik adalah volt (V). Tegangan listrik dapat diukur dengan menggunakan voltmeter atau multimeter. Tegangan listrik biasanya diukur dan dibaca dalam satuan volt (V), milivolt (mV), mikrovolt (µV), kilovolt (kV), atau megavolt (MV).
Pengertian Besaran Listrik dan Jenis Besaran Listrik
Gambar Konversi Tegangan Listrik


2. Arus Listrik (I)

Arus listrik biasa dinotasikan dengan I. Satuan arus listrik adalah ampere (A). Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah atau dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-). Arus listrik biasa diukur dan dibaca dalam ukuran ampere (A), miliampere (mA), atau mikroampere (µA). Konversi pembacaan satuan arus listrik seperti konversi pembacaan satuan tegangan listrik. Arus listrik dapat diukur dengan menggunakan ampermeter atau multimeter.

Arus listrik dibagi menjadi arus listrik bolak-balik atau biasa dikenal dengan arus Alternating Current (AC) dan arus listrik searah dikenal dengan arus Direct Current (DC).
Pengertian Besaran Listrik dan Jenis Besaran Listrik
Gambar Arus AC dan Arus DC

a. Arus Listrik Bolak-balik (AC)

Arus listrikbolak-balik merupakan arus listrik dengan besar dan arah arus berubah-ubah secara bolak-bali. Arus AC mengalir bolak-balik dari potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-) dan dari potensial rendah (-) ke potensial tinggi (+). Dalam satu detik, arus AC mengalir secara bolak-balik sebanyak 50 hingga 60 kali. Gelombang listrik pada arus bolak-balik biasanya digambarkan dalam bentuk sinusoidal, segiempat atau segitiga. Contoh peggunaan  arus bolak-balik yaitu pada jaringan PLN dan generator AC. Jika menggunakan tegangan PLN, besar arus listrik bolak-balik berkisar antara 110volt – 220volt dengan frekuensi 50 hertz.

b. Arus Listrik Searah (DC)

Arus listrik searah merupakan arus listrik yang bernilai konstan dan mengalir dari potensial tinggi (+) ke potensial rendah (-). Besar arus listrik searah yang sering digunakan pada baterai, dinamo arus searah dan aki.
 
3. Tahanan Listrik (R)

Tahanan listrik (resistance) biasa dinotasikan dengan R. Satuan tahanan listrik adalah ohm (Ω). Tahanan listrik digunakan untuk mengendalikan besaran arus yang masuk pada rangkaian listrik. Komponen yang digunakan pada tahanan listrik adalah resistor, dan dibagi dalam jenis resistor bernilai tetap (resistor statis) dan resistor bernilai berubah-ubah (variable resistor). Resistor statis memiliki sebuah nilai tahanan listrik yang tetap. Sedangkan variable resistor memiliki memiliki tahanan listrik yang berada pada suatu rentang jangkauan.
Pengertian Besaran Listrik dan Jenis Besaran Listrik
Hubungan antara tegangan listrik (V), arus listrik (I) dan tahanan listrik (R) dinyatakan sebagai berikut.

Tahanan listrik biasanya diukur dan dibaca dalam satuan ohm (Ω), kiloohm (kΩ) atau megaohm (MΩ). Konversi pembacaan satuan tahanan listrik seperti pada konversi pembacaan tegangan listrik dan arus listrik. Tahanan listrik dapat diukur menggunakan ohmmeter atau multimeter.


Contoh Persoalan Listrik

Jika menyalakan lampu menggunakan baterai bertengan V = 1,5 volt dan hambatan listriik R = 1,8 kΩ lampu menyala redup. Agar lampu menyala terang, ganti nilai R dengan menggunakan resistor bernilai dibawah 1,8 kΩ.

Pemasangan Rangkaian Listrik Secara Seri

Pemasangan Rangkaian Listrik Secara Seri

Gambar Rangkaian Seri

Keterangan :
- Resistor dipasang seri, R total = R1 + R2 + R3
- Nilai arus listrik (I) sama di titik-titik rangkaian
- Tegangan listrik di R1 (V1) berbeda dengan tegangan listrik di R2 (V2) berbeda dengan tegangan listrik di R3 (V3).

Contoh pemasangan rangkaian listrik secara seri yaitu pada lampu penerangan jalan.

Pemasangan Rangkaian Listrik Secara Paralel
Pemasangan Rangkaian Listrik Secara Paralel

Gambar Rangkaian Paralel

Keterangan :
- Resistor dipasang paralel, 1/R total =( 1/ R1 ) + ( 1 / R2 )
- Nilai arus listrik (I) di titik-titik rangkaian berbeda, I = I1 + I2
- Tegangan listrik di titik-titik rangkaian sama, V1 = V2 = V3.

Contoh pemasangan rangkaian listrik secara paralel yaitu pada lampu rumah. 

Itu tadi sedikit penjelasan tentang Pengertian Besaran Listrik dan Jenis Besaran Listrik. Semoga dapat bermanfaat. Sekian dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Terima kasih dan jangan lupa dishare.

 

Sumber : Chandra, Franky dan Arifianto, Deni. 2010. Jago Elektronika. Jakarta : Penerbit Kawan Pustaka.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan