Home Top Ad

Responsive Ads Here

Pengertian Unsur, Senyawa, dan Campuran serta Pemisahannya

Share:

Pengertian Unsur, Senyawa, dan Campuran serta Pemisahannya

Kamu pasti pernah melihat besi. Nah, besi itu sebenarnya termasuk jenis unsur logam. Lalu apa sebenarnya unsur itu? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian unsur.

Pengertian Unsur

Unsur adalah suatu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Unsur merupakan zat murni.

Jumlah unsur-unsur yang dikenal sampai saat ini mencapai 118 unsur. Dari jumlah tersebut, 92 unsur di antaranya merupakan unsur yang ditemukan di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan yang dibuat oleh para ahli di labolatorium. Berdasarkan sifat-sifatnya unsur dibedakan menjadi unsur logam, unusr metaloid (semilogam) dan unsur nonlogam (bukan logam).

1. Unsur Logam

Unsur logam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.

a.    Mengilap
b.    Dapat direntang menjadi kawat atau ditempa menjadi lempengan
c.    Bersifat konduktor (penghantar listrik dan panas yang baik)
d.    Pada suhu kamar berwujud padat, kecuali logam raksa, sesium, fransium, dan galium yang berwujud cair.

Beberapa contoh unsur logam diantaranya litium, natrium, kalium, rubidium, magnesium, kalsium, barium, besi, tembaga, emas, dan perak.

2. Unsur Metaloid

Unsur metaloid mempunyai sifat-sifat sebagai berikut

a.    Lebih rapuh dari logam, tetapi kurang rapuh dibandingkan nonlogam
b.    Bersifat semikonduktor (penghantar panas yang lebih baik daripada nonlogam, tetapi kurang baik daripada logam).
c.    Beberapa metaloid berkilauan seperti logam

Beberapa unsur metaloid, di antaranya boron, silikon, germanium, arsen, dan antimon.

3. Unsur Nonlogam

Unsur nonlogam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut

a.    Pada suhu kamar umumnya berwujud gas, namun ada juga yang berwujud padat atau cair.
b.    Bersifat isolator (tidak dapat menghantarkan panas dan listrik), kecuali beberapa unsur nonlogam seperti karbon yang bersifat konduktor.
c.    Umumnya tidak mengilap
d.    Tidak dapat ditempa

Beberapa contoh unsur nonlogam, di antaranya belerang, oksigen, nitrogen, fosforus, dan karbon.

Lambang Unsur

Untuk membedakan unsur yang satu dan lainnya, setiap unsur diberi nama yang berbeda dengan nama unsur lainnya. Akan tetapi, untuk lebih mempermudah penulisan masing-masing unsur, dibuat suatu lambang tertentu untuk setiap unsur. Lambang ini disebut lambang unsur. Lambang unsur yang satu berbeda dengan lambang unsur lainnya.

Lambang unsur yang sampai sekarang kita gunakan, ditemukan atau diciptakan oleh Jons Jakob Berzelius, seorang ahli kimia yang berasal dari Swedia. Menurut Berzelius, suatu unsur diberi nama dengan mengambil huruf pertama nama Latin unsur tersebut yang ditulis dengan huruf besar.

Sebagai contoh, unsur nitrogen memiliki nama Latin nitrogenium, maka lambang unsurnya adalah N. Unsur hidrogen memiliki nama Latin hidrogenium, maka lambang unsurnya adalah H. Karena jumlah unsur yang ditemukan lebih banyak dari jumlah huruf abjad yang hanya 26 huruf dan terdapat unsur-unsur yang dimulai dengan huruf pertama yang sama, maka beberapa unsur dilambangkan menggunakan huruf pertama (huruf besar) dan salah satu huruf (huruf kecil) yang ada pada nama unsur tersebut.

Contoh Penulisan Lambang Unsur

1.    Perak memiliki nama Latin argentum, maka lambang unsurnya adalah Ag
2.    Emas memiliki nama Latin aurum, maka lambang unsurnya adalah Au
3.    Besi memiliki nama Latin ferrum, maka lambang unsurnya adalah Fe
4.    Klorin memiliki nama Latin chlorium, maka lambang unsurnya adalah Cl

Beberapa Unsur Penting dan Lambang Unsurnya

Berikut ini adalah beberapa contoh unsur-unsur dan lambang unsurnya.

Unsur Logam

No.
Nama Latin
Nama Indonesia
Lambang Unsur
1.
Aluminium
Aluminium
Al
2.
Argentum
Peral
Ag
3.
Aurum
Emas
Fe
4.
Barium
Barium
Ba
5.
Bismuth
Bismut
Bi
6.
Calcium
Kalsium
Ca
7,
Chromium
Kromium
Cr
8.
Cuprum
Tembaga
Cu
9.
Ferrum
Besi
Fe
10.
Hydrargyrum/
Mercurium
Air Raksa
Hg
11.
Magnesium
Magnesium
Mg
12.
Manganum
Mangan
Mn
13.
Natrium
Natrium
Na
14.
Nicculum
Nikel
Ni
15.
Platinium
Platina
Pt
16.
Plumbum
Timbal
Pb
17.
Stannum
Timah
Sn
18.
Stibium
Antimon
Sb
19.
Zincum
Zink
Zn

Unsur Nonlogam

No.
Nama Latin
Nama Indonesia
Lambang Unsur
1.
Argon
Argon
Ar
2.
Arsenikum
Arsen
As
3.
Bromium
Bromin
Br
4.
Carbonium
Karbon
C
5.
Clorium
Klorin
Cl
6.
Fluorium
Fluorin
F
7,
Hydogenium
Hidrogen
H
8.
Helium
Helium
He
9.
Iodium
Iodin
I
10.
Nitrogenium
Nitrogen
Ni
11.
Oxygenium
Oksigen
O
12.
Phosphorus
Fosforus
P
13.
Radon
Radon
Rn

Pengertian Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih unsur yang berbeda. Senyawa dapat diuraikan secara kimia menjadi unsur-unsurnya.

Ciri-ciri senyawa adalah sebagai berikut.

1.    Merupakan zat tunggal
2.    Terbentuk dari dua unsur atau lebih yang berbeda jenis dengan perbandingan tertentu dan tetap.
3.    Sifat senyawa berbeda dengan sifat-sifat unsur penyusunnya
4.    Senyawa dapat diuraiakan menjadi unsur-unsurnya melalui proses kimia

Salah satu contoh senyawa adalah air. Air terbentuk dari unsur hidrogen dan unsur oksigen. Misalnya, air berwujud cair, sedangkan unsur hidrogen dan oksigen berwujud gas. Secara kimia, air dapat diuraikan menjadi gas hidrogen dan gas oksigen kembali, misalnya dengan suatu proses yang disebut elektrolisis.

Contoh senyawa lainnya adalah sebagai berikut.

1.    Gula, terbentuk dari unsur karbon, unsur nitrogen, dan unsur oksigen
2.    Asam klorida, terbentuk dari unsur hidrogen dan unsur klorin
3.    Karbon dioksida, terbentuk dari unsur karbon dan unsur oksigen

Pengertian Campuran

Campuran adalah penggabungan dua zat murni atau lebih yang masih mempunyai sifat sifat asalnya dan tidak mempunyai komposisi tertentu. Campuran terdiri atas tiga bentuk, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari tentang larutan serta mengetahui sifat asam, basa, dan gaea, yang dimiliki setiap larutan.
Larutan adalah campuran homogen (serba sama) yang terdiri atas dua atau lebih zat. 

Sebagai contoh, larutan gula. Pada larutan tersebut, kita dapat memperoleh kembali butiran-butiran kristal gula dalam air dengan cara menguapkan pelarutnya, yaitu air, melalui cara pemanasan. Saat semua air dalam larutan telah menguap, gula akan mengkristal kembali membentuk butiran-butiran gula. Prosesnya disebut pengkristalan atau kristalisasi.

Pemisahan Campuran

Campuran dapat dipisahkan sehingga diperoleh kembali dua atau lebih zat yang membentuk campuran. Ada beberapa cara untuk memisahkan campuran, di antaranya dengan penyaringan (filtrasi), penyulingan (distilasi), kromatografi, dan kristalisasi,

1. Penyaringan (Filtrasi)

Penyaringan (filtrasi) didasarkan pada perbedaan jenis zat atau besar kecilnya zat yang ada dalam campuran. Di dalam labolatorium, pemisahan ini biasanya menggunakan corong dan kertas saring.

Cara filtrasi biasanya digunakan pada contoh berikut ini.

a.    Pemisahan kotoran yang ada pada larutan gula.
b.    Menyaring air sungai untuk keperluan air bersih

Zat hasil penyaringan disebut filtrat, sedangkan zat sisa dari penyaringan disebut residu.

2. Penyulingan (distilasi)

Penyulingan (distilasi) adalah pemisahan campuran zat yang didasarkan pada perbedaan titik didih zat-zat cair yang ada dalam campuran.

Penyulingan dapat dilakukan, misalnya untuk memunirkan air laut sehingga diperoleh air tawar. Air laut yang akan dimurnikan dimasukkan ke dalam suatu wadah, yang disebut labu distilasi atau labu alas bulat. Labu berisi air kemudian didihkan, yang menguap hanya air. Garam tidak ikut menguap karena titik didihnya jauh lebih tinggi dari air. Uap air kemudian melewati tabung pendingin dan mengembun menjadi air tawar ke dalam labu penampung. 

Zat hasil distilasi disebut distilat, sedangkan zat zat sisa yang tertinggal dalam distilat disebut residu. Penyulingan ini biasanya dilakukan dalam suatu alat yang disebut distilator.

3. Kromatografi

Kromatografi adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan distribusi zat-zat yang akan dipisahkan terhadap fase diam berupa zat penyerap (adsorben). Distribusi zat-zat yang akan dipisahkan tersebut oleh fase gerak. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan pada permukaan adsorben.

Kromatografi dapat digunakan untuk memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada tinta. Kromatografi ini dapat dilakukan dengan menggunakan kertas saring sebagai penyerap atau fase diam. Tinta yang diinginkan zat-zat warnanya ditotolkan pada salah satu ujung kertas saring dengan jarak sekitar 1 cm dari ujung kertas. Kertas saring kemudian dimasukkan ke dalam suatu wadah berisi air yang berperan sebagai fase gerak. Tinggi air dalam wadah sekitar 0,5 cm. Air akan merembes naik melalui kertas saring melewati tinta. 

Zat-zat warna yang diserap lebih kuat oleh kertas akan tertahan di bagian bawah kertas, sedangkan zat-zat warna yang kurang kuat diserap oleh kertas akan larut dengan air dan ikut merembes naik ke atas bersama air.

4. Kristalisasi

Kristalisasi adalah pemisahan campuran yang dilakukan untuk memisahkan campuran padat dan cair dengan cara menguapkan zat cairnya. Cara kristalisasi digunakan pada contoh berikut.

a.    Membuat garam dari air laut
b.    Membuat gula tebu dari cairan tebu

5. Sublimasi

Submilasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada komponen campuran dengan salah satu komponen dapat menyublim (perubahan zat padat menjadi gas), sedangkan komponen yang lain tidak dapat menyublim.

Contoh sublimasi adalah padatan iodin atau kapur barus

Bagaimana sobat, sudah pahamkan penjelasan tentang Pengertian Unsur, Senyawa, dan Campuran serta Pemisahannya. Kalau sudah paham,jangan lupa ikuti postingan kami selanjutnya dan share artikel kami. Terima kasih.

No comments

silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan